Tampilkan postingan dengan label ecofriendly. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ecofriendly. Tampilkan semua postingan
21 September 2013
Setelah perlengkapan tersedia, maka saatnya kita akan mencoba menyemai benih yang kita punya.
jika anda punya baki semai, maka anda bisa menggunakannya. baki semai memudahkan kita dalam proses pemindahan benih jika sudah berkecambah. jika tidak punya baki semai, baki bekas kue bolu, botol mineral dan gelas air kemasan dapat dibuat sebagai tempat menyemai. yang penting jangan terhambat oleh hal kecil. baiklah kita mulai saja ya
14 April 2013
TAHURA (Taman Hutan Raya) Ir. H. Djuanda Bandung sebagai tempat konservasi berbagai tumbuhan dari seluruh dunia ternyata memiliki berbagai tanaman unik. Dari jenis anggrek saya memilih Taeniophyllum glandulosum yang merupakan jenis anggrek akar.
Disebut anggrek akar karena memang yang terlihat hanya akarnya saja. tidak ada daun atau batang. tumbuh di batang pohon meranti di kawasan koleksi pohon nusantara. Inilah anggrek terkecil dari jenis Taeniophyllum (candiorchid 2011). Bunganya hanya sebesar 1.5 - 2 mm. Saking kecilnya anggrek ini jarang mendapat perhatian dari pengunjung.
20 Januari 2011
penjelasan dari Wikipedia Baobab adalah nama umum dari sebuah genus (Adansonia) yang terdiri dari delapan spesies pohon asli Madagaskar, Afrika daratan dan Australia. Spesies Afrika daratan juga ada di Madagaskar, tetapi tidak asli negara itu. Nama umum lainnya adalah boab dan boaboa. Spesies ini mencapai tinggi antara 5–25 m. Mereka menyimpan air di dalam batang mereka, dengan kapasitas diatas 120.00 liter untuk bertahan dalam kondisi lingkungan sekitar mereka
Pohon African Baobab mempunyai khasiat yang tinggi, buahnya mempunyai kandungan vitamin C yang lebih tinggi dari jeruk dan kalsium yang lebih tinggi dari susu.
kemarin mencoba membibitkan pohon menarik ini.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Adansonia
11 Agustus 2010
Hal tersebut dilakukan Aepudin (29) petani budidaya lebah madu di Kampung Cikurutug Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung sebagai salah satu strategi pemasaran. Menurut Aep kalau madu hanya dikemas dalam botol pembeli sudah terbiasa melihat tapi ketika melihat madu dikemas dengan sarangnya pasti akan membuat penasaran.
"Kalau orang lihat madunya saja akan biasa saja tapi kalau dengan sarangnya mereka akan berhenti dulu untuk melihat," ujarnya.
Jangan khawatir sarangnya tidak bisa dimakan. Karena baik madu maupun sarangnya bahannya tetap sama yaitu nektar bunga. Bisa dimakan dengan cara dikunyah kemudian ampasnya dibuang. Sari madu pun sudah bisa dinikmati.
Dalam satu sarang, tidak hanya ada madu tapi di dalamnya ada juga bee pollen. Kalau beruntung bisa menemukan juga royal jelly yang cairannya berwarna putih. Madu berwarna kekuningan sedangkan bee pollen madu yang mengandung serbuk sari.
Lebah penghasil bee pollen menyimpan serbuk di bagian kakinya. Hasilnya, dalam sarang bee pollen akan terlihat berwarna kemerahan. Ada tambahan tekstur dan rasa gurih dibandingkan madu biasa.
Tapi karena tidak semua orang mau membeli dengan sarangnya, Aep pun memproduksi juga madu dalam kemasan botol. Proses produksi masih dilakukan secara tradisional. Sarang-sarang madu dihancurkan. Setelah itu baru disaring untuk memisahkan cairan madunya. Dalam satu botol bercampur antara madu, bee pollen dan royal jelly tanpa campuran apapun.
Dikemas dari botol terkecil sampai ukuran satu liter. Harga pasaran dimulai dari Rp 15 ribu sampai yang termahal Rp 85 ribu.
Selama ini menurut Aep pemasaran madu baru ada di gerai Rabbani. Selebihnya tergantung permintaan konsumen. Selain di Jawa Barat Aep juga sudah mengirimkan ke beberapa provinsi lainnya. Untuk memasarkan ke luar negeri Aep belum memikirkan sampai sejauh itu karena hasil panen pun masih terbatas.
sumber
berita terkait
Budidaya Lebah Madu Ciburial: Produksi Madu Tergantung Musim
Bermain dengan Lebah Madu, Yuk!
24 November 2009
nama desa saya adalah ciburial. desa yang sangat indah dan memiliki pemandangan alam yang menarik. ciburial sendiri artinya air yang sangat berlimpah (ngaburial). namun saat ini, kondisinya tidak seperti namanya. bahkan sering saya berseloroh kalau sekarang ini sudah saatnya ciburial ganti nama jadi hese cai (susah air).
hampir seluruh penduduk desa mengandalkan mata air sebagai sumber air. era tahun 80-an memang air cur-cor (muncul dan mengalir) di mana-mana, sehingga banyak orang yang punya kolam ikan. nah pada era 90-an ketika wilayah ini semakin terbuka dan memang didukung oleh keindahan alamnya, banyak sekali orang yang membangun villa dan rumah. hal ini secara langsung berdampak pada persediaan air tanah yang menjadi andalan penduduk.
hari ahad kemarin (...) sambil jalan-jalan sore menyusuri daerah cibengang sambil memotret kawasan ciwangun-cibengang yang ada mata air andalan kampung babakan dan lebak siuh. kondisinya sangat memprihatinkan.
tempat itu, dulunya adalah kawasan hijau yang banyak ditumbuhi oleh bambu. di bagian atas juga terdapat berbagai macam pohon besar. saat ini, bambu-bambu sudah ditebang, dan lokasi penampungan air sudah sangat terbuka. saya tidak tahu akan dijadikan apa lokasi itu. namun melihat dari pembukaan areal di sekitanya, saya memperkirakan bahwa daerah itu akan dijadikan komplek perumahan. itu berarti bahwa daerah serapan air akan tergusur.akibatnya sangat nyata.
saya memperkirakan kalau musim kemarau yang akan datang masyarakat kampung babakan dan lebak siuh akan mengalami kesulitan air yang sangat parah.
ironis betul. di tengah keindahan alamnya, terdapat potensi krisis yang sangat serius.
21 November 2009
lokasi : jl. Dipatiukur Bandung
Iseng yang tidak cantik. hasil dari jalan-jalan di beberapa lokasi di Bandung.
Pohon Helm : karena tidak tersedia penitipan helm maka pohon dijadikan sebagai cantolan helm-helm akhirnya terjadilah pemandangan tidak menyedapkan.sudahlah pohonnya ditutupi kertas reklame, lalu dijadikan sebagai gantungan helm
Tidak Diharapkan : makanya suasana taman yang sebetulnya sangat asri dikotori oleh banyak sampah dan tulisan tak bertanggung jawab ini.
Membusuk : tempat sampah tersedia... yang kurang apa ya?
Belum lama saya mengenal lda ebih baik. walaupun bayangannya terekam samar dalam memoriku. kami sekolah di sekolah yang tidak sama. saya di Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, sekolah husus untuk laki-laki dan Ida di Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta, yang ini khusus untuk perempuan. dua sekolah ini adalah sekolah kader Muhammadiyah. sekolah ini ditalikan oleh cita-cita besar yang sama. mungkin itulah yang menyebabkan pertalian persahabatan sangat erat.
denganya sebelumnya saya belum pernah ngobrol atau berkomunikasi. di dunia maya inilah saya bertemu, saling tukar komentar di dinding FB masing-masing dan chating.
cerita ngalor-ngidul, saya yang sedang mimpi punya hutan sendiri dan sedang mengumpulkan beberapa tanaman koleksi, bercerita tentang obsesi yang satu ini.
itulah sebabnya ketika ngobrol sama Ida, dan obrolan menyerempet buah durian, iseng-iseng berhadiah, saya minta durian itu. pucuk dicinta durian datang. Ida rupanya serius (bahkan tiga rius) siap mengirimkan pohon durian itu. "kalau ada pohonnya, saya kirim pohonnya. kalau ndak ada, saya akan beli duriannya, trus saya makan dan bijinya dikirim ke bandung". katanya sambil berseloroh. kami tertawa bersama "ha ha ha"
Jum'at kemarin (21-11-209) kiriman itu datang. Plus teh tarik dan capucino.
kiriman diterima pas datang dari pekerjaan memulung jam 21-an. malam itu juga durian itu saya sirami air dan kopi kiriman Ida, saya nikmati di dingin malam yang disiram hujan rintik-rintik ... mantaap.
terakhir wah, ndak nyambung sama judul nih
Langganan:
Postingan (Atom)