Sempurna menurut manusia apakah sama dengan sempurna menurut Tuhan Maha Pencipta?"
Pertanyaan itu dilontarkan oleh Dwiki Darmawan dalam peluncuran buku The Four Fingered Pianist, di Jakarta. terus terang pertanyaan itu betul betul menggasak rak-rak konsep dalam otakku. memporakporandakan tatanan pemahaman dalam benaku.
betul. kita seringkali menilai seseorang itu tidak sempurna karena dia tidak memiliki jari sepuluh buah, bahkan terhadap yang lebih jarinya pun kita sering menyebutnya cacat. sehingga seorang ibu bahkan keukeuh ingin menggunting satu jari anaknya yang tumbuh lebih daripada biasanya. padahal dia adalah ciptaan tuhan yang diciptakan dengan maksud tertentu. mungkin dengan maksud untuk memberi pelajaran dan menampar kepongahan manusia.
dan itulah yang kudapat dari Hee Ah Lee, seorang pianis berjari empat. betul betul empat. tapi dengan empat jarinya dia dapat menaklukan keangkuhan dunia. dengan keempat jarinya dia menundukkan mata-mata pongah yang memandangnya dengan penuh iba. kelincahan jarinya di atas tuts-tuts piano seakan ingin mengatakan bahwa "aku tidak butuh belas kasihmu"
sungguh beruntung dapat menyaksikan peluncuran buku itu dan menyaksikan sendiri kehebatan permainan piano Ah Lee. walaupun saya bukan pecandu jenis musik piano, tapi bukan berarti saya tidak bisa menikmati karya karya manis dari komponis dunia tanpa saya tahu namanya. yang penting bisa dinikmati. Tidak salah jika Asma Nadia berkomentar : "Jika Nat King Cole tampil layaknya sedang menceritakan sebuah dongeng. maka Hee Ah Lee adalah dongeng itu sendiri. Kalau Hee Ah Lee sedang memainkan sebuah komposisi, sebetulnya yang kita rasakan adalah komposisi nyanyian alam berbaur dengan keunikan kasih sayang Tuhan...", betul betul indah.
Link :
1. Tak Butuh Kecerdasan Matematis untuk Sukses
2.Empat Jari Anugerah Hee Ah Lee
3, Video Hee Ah Lee
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu