Menjembatani pembelanjaan online
dengan yang offline adalah salah satu ceruk pasar yang sedang digarap oleh
KUDO. Platform ini memang berbeda dengan marketplace lainnya. Jika marketplace
lain betul betul mengandalkan jaringan online, maka kudo mengandalkan para agen
dan kios yang dekat dengan pembeli. Dengan demikian, masyarakat yang tidak memiliki
koneksi internet dan akun bank pun tetap dapat membeli berbagai produk online
di sana. Pembelian dapat dilakukan secara tunai di agen yang menyediakan mesin
itu.
Menurut Henry, pertumbuhan
belanja online di Indonesia hanya 0.21 % jauh ketinggalan dibandingkan dengan
Amerika dan China. Hambatan belanja online itu adalah permasalahan kepercayaan
konsumen terhadap toko online. apalagi bagi toko online yang masih baru.
Masalah pembayaran juga menjadi hambatan cukup serius dalam belanja online
apalagi dengan maraknya penipuan dari oknum penjual online.
Dengan KUDO belanja online
semudah pesan makanan di warteg. Tunjuk saja, bayar dan kemudian pembelian akan
diproses oleh agen kudo. Kelebihannya apa? Pembeli langsung berhadapan dengan
agen yang merupakan representasi dari toko KUDO. Pembeli juga tidak perlu
tersambung ke internet dan tak perlu melakukan transfer bank. Dengan demikian
pembeli tak perlu khawatir dengan penipuan.
Bagi agen, keuntungannya adalah
dia mempunyai jualan yang serupa dengan supermarket tanpa harus memiliki
tempat. Bayangkan berapa luas tempat yang harus dimiliki jika agen memiliki
ribuan klu barang. Kudo menjadikannya kecil dan sederhana. Hanya sebesar layar
tablet ukuran 5 inc saja. Keuntungan lainnya tentu agen akan mendapatkan
keuntungan dari selisih barang yang dijual di KUDO.

Dengan adanya kudo, belanja online semudah pesan makanan di warteg.
#kudobox #kelasBlogger
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu