Tampilkan postingan dengan label jajalgeotrek. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jajalgeotrek. Tampilkan semua postingan

22 Oktober 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Oseng kulit Sunda Rasa emang maknyus

Saat akan ke Gunung Padang, sudah membayangkan akan mampir di salah satu tempat makan favorit saya yaitu RM. Sunda Rasa. Ada menu khas yang bisa membuat saya menelan air liur membayangkan kenikmatannya.

Memang Makanan khas Cianjur sangat banyak, seperti masakan berbahan ikan tawar atau ayam. namun yang jadi pavorit saya tetap osengan kulitnya. Rasanya yang empuk dan tidak kenyal. Menggigitnya dijamin tidak akan membuat gigi rontok. Bumbu yang meresap dengan sempurna membuatnya semakin nikmat dimakan dengan nasi hangat, sambal dan jangan ketinggalan lalabannya.

Lalaban yang selalu jadi sasaran saya di tempat ini adalah daun cantigi. (Vaccinium varingiaefolium). Tanaman yang biasanya terdapat di dekat kawah pegunungan memang bisa dimakan daun mudanya. daun cantigi dengan rasa agak asam kesat dipercaya bisa membantu kelancaran pencernaan. pokoknya dicoel dengan sambal tomat segar bikin nafsu makan semakin menggila. 

Soal harga, tak perlu khawatir terjadi seperti di anyer yang heboh kemarin-kemarinitu, Untuk menikmati sensasi osengan kulit goreng ini, kita hanya mengeluarkan kocek sebesar Rp 5.000 untuk satu potong goreng kulit. Sementara bagi penyuka goreng kaki sapi, harganya cukup tinggi, yakni dibanderol Rp 45.000 per porsi.

Bagi yang ingin menikmati oseng kulit paforit saya bisa mendatangi RM. Sunda Rasa yang terletak di jalan raya Jl. Raya Warung Kondang No. 65 (Jalan Raya Cianjur - Sukabumi), Cianjur, Jawa Barat.
 

18 Oktober 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Berburu Kolostrum Sapi ke Ciherang Ciater

Yummi... Rasa susu sapi yang baru melahirkan memang beda. Lebih gurih dengan tekstur yang lembut dan yang pasti maknyus. Susu seperti itu dinamakan kolostrum. ya, KOLOSTRUM. 

menurut Wikipedia, kolostrum Kolostrum adalah cairan pra-susu yang dihasilkan oleh induk mamalia dalam 0-48 jam pertama setelah melahirkan (pasca-persalinan). Artinya kolostrum itu hanya dihasilkan dua hari dari persalinan sapi.
Wah, gimana bisa dapat yang begituan?

Saya diajak oleh adik saya untuk menemui temannya di daerah Ciherang, Ciater. Lokasinya tak begitu jauh dari tempat pemandian Sari Ater.  Awalnya mau berangkat jam 12-an siang. Saya meminta setelah ashar saja, karena masih ada tugas mengajar.

Jam 4 kami berangkat berempat dengan menggunakan empat roda motor. ayooo berapa motor jadinya? yup, dua motor saja. Melewati jalan buniwangi dan menembus Lembang dan Cikole tanpa hambatan. Jalanan memang sepi dan tak banyak kendaraan.

Melewati hutan cemara di daerah cikole, kemudian disambut area perkebunan teh di dekat gerbang ke Tangkuban Parahu. Hingga sampailah di tempat tujuan. Sampai di sana sudah tersedia seliter kolostrum. Karena kehausan dan penasaran maka dua gelas kolostrum saya habiskan. aaahh segarnya. Tak lupa saya melihat-lihat kandang sapi dengan dua penghuni barunya yang lucu.

Ada beberapa orang yang suka menjual kolostrum dengan harga kisaran 50-60 ribu perliter. Cukup mahal? ah. murah saja. kan tidak bisa produksi kolostrum tiap hari. 

Setelah shalat magrib, ternyata tuan rumah yang baik hati itu menyediakan makanan. Goreng ayam, tahu dan tak lupa lalaban dan sambal. Makanannya juga sangat enak. Dan sambalnya itu lho wuiiih sedap luar biasa. 

Setelah Makan Pulang? yaaaa gimana lagi. Kan udah malam. Lagian jalan ke Bandung dari Ciater juga cukup sepi. Harus lewat tanjakan emen lagi ah. Akhirnya kami pamit kepada tuan rumah itu dan tak lupa pesan kalau ada kolostrum lagi agar mengabari kami. 

Beberapa fakta kolostrum 

1. Kolostrum mensuplai berbagai faktor kekebalan (faktor imun) dan faktor pertumbuhan pendukung kehidupan dengan kombinasi zat gizi (nutrien) yang sempurna untuk menjamin kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan kesehatan bagi bayi yang baru lahir. 

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolostrum sapi (bovine colostrum) sangat mirip dengan kolostrum manusia dan merupakan suatu alternatif yang aman. Bahkan ada laporan yang menyatakan bahwa kolostrum sapi empat ratus kali lebih kaya akan faktor imun daripada kolostrum manusia.

3. Kolostrum (IgG) mengandung banyak karbohidrat, protein, dan antibodi, dan sedikit lemak. 

4. Kolostrum memberi bayu nutrisi dalam konsentrasi tinggi di setiap tetesnya.

5. Kolostrum juga mengandung zat yang mempermudah bayi buang air besar pertama kali, yang disebut meconium. 

6. Karakter kolostrum ini sangat bermanfaat unntuk membersihkan tubuh bayi dari bilirubin, yaitu sel darah merah yang mati yang diproduksi ketika kelahiran.


08 Oktober 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

(Bromo 4) Adas, Tanaman Ajaib Dari Puncak Bromo

Selama perjalanan di Bromo, ada banyak hal menarik untuk diperhatikan. Salah satunya adalah tumbuhan yang ada di sana. Ada satu tumbuhan yang betul betul unik. Bisa tumbuh di ketinggian 2000 dpl, dan dalam suasana yang ekstrim. Dingin dan panas yang luar biasa.


Dengan kondisi alam yang seperti ini tumbuhan ini bisa tumbuh dan tersebar hampir merata di puncak Bromo. Nah selain unik ternyata banyak manfaat lho.

Menurut supir, adas bisa dipakai untuk obat sakit perut. caranya bisa diminumkan atau diusap saja ke perut. Saya coba ambil dan ternyata baunya memang seperti balsem dan saya kunyah memang memberi kesan hangat.

Menurut blog Caraobat, adas memiliki banyak manfaat lho. ini diantaranya. :
  • Manfaat buah adas : tanaman adas pada bagian buahnya dapat mengobati beberapa penyakit seperti :
  • Buah adas dapat mengobati sakit perut (mulas), perut kembung, perasaan penuh pada lambung, perasaan mual, perasaan ingin muntah dan sakit diare.
  • Dapat mengobati sakit kuning serta meningkatkan nafsu makan.
  • Dapat mengobati batuk disertai dahak dan mengatasi penyakit sesak nafas (asma)Dapat mengatasi gangguan haid seperti nyeri pada waktu haid atau proses haid yang tidak lancar.
  • Dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu yang melahirkan.
  • Dapat mengatasi masalah susah tidur (insomenia)
  • Dapat mengobati buah zakar turun (orchidoptosis)
  • Buah adas bisa menngatasi usus turun sampai lipat paha (Hernia inguinalis)
  • Meredakan pembengkakan pada saluran sperma (epididimis)
  • Manfaat adas pada penderita batu empedu yaitu dapat mengurangi perasaan nyeri yang diakibatkan adanya batu pada empedu serta bekerja membantu proses penghancuran batu tsb.
  • Mengatasi penyakit Rematik ( Gout)
  • Manfaat daun adas : bermanfat pada buahnya tanaman adas juga bisa memberikan manfaat kesehatan pada bagian daunnya. Adapun penyakit- penyakit yang dapat disembuhkan oleh tanaman adas dari daunnya antara lain :
  • Daun adas bisa mengobati batuk
  • Mengatasi gangguan perut yang terasa kembung disertai kholik.
  • Meningkatkan daya penglihatan.

04 Oktober 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

(Bromo 3) Savana yang indah

Savanah. Saya pikir tempat semacam ini hanya ada di Afrika sana. Ternyata di kawasan Bromo juga ada tempat semacam itu. Perjalanan dari kawah Bromo menuju Savanah dilalui kurleb 30 menitan. Tidak penunjuk jalan menuju sana. Jalananpun mengikuti insting supirnya.

Hanya orang suci yang tahu jalan menuju situ guyon saya yang disambut penjelasan supir bahwa tiap tahun jalan dan trek nya bisa saja berubah mengikuti perkembangan pasar modal eh, mengikuti gejala alam seperti angin. Namun mereka sudah tahu tanda-tanda yang tak berubahnya. dari situlah mereka mengenal jalan menuju Savanah. nah betul kan...

Dengan latar bukit teletubies
Setelah melalui jalan berliku-liku sampai juga di Savana. Sebuah padang rumput luas yang diapit dua cadas di dua bagiannya. Saya tidak tahu arah mana saja. Savanah Bromo juga bisa dicapai dari arah Pasuruan. Supir menunjukan trek dari Pasuruan. 

Bagi yang tidak ingin menginap di hotel biasanya akan menginap di Savanah ini. Namun jangan sendirian ya. soalnya kan sepii banget. masalah lain juga tidak ada WCnya lho. Jadi kalau mau buang hajat yang mesti pintar cari lokasi. 

Selain pemandangan padang rumput yang menarik, ada juga bukit teletubiesnya. beberapa gundukan bukit bulat dengan rumput yang menghijau memang mirip dengan rumahnya si Pingky, Po, Lala dan hmmm lupa yang satunya lagi.

Sempat saya buat status, kalau di savanah ini juga dipelihara banteng, singa dan kijang kayaknya akan seperti Afrika. Namun apa hewan-hewan itu kuat menahan dinginnya savanah yang bisa mendekati 0 derajat itu? lagian kalau ada singa gimana kita bisa menikmati savanah dengan nyaman... ya toh

29 September 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

(Bromo 2) Menikmati Kawah Bromo dan Gunung Batok

Puas menikmati Bromo Sunrise, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke kaki gunung bromo. Perjalanan sekitar 1 jam dari Puncak penanjakan dengan mengendarai Jeep yang biasanya disewakan satu paket antara Puncak Penanjakan dan kawah Bromo. Dengan melewati lautan pasir yang membentang sangat luas tentu saja perjalan ke kaki Gunung bromo sangat menyenangkan. 

Tiba di kaki gunung bromo (parkiran jeep), pengunjung masih melanjutkan perjalanan sekitar 2 km, bisa naik Jeep maupun dengan berjalan kaki dan dilanjutkan menapaki anak tangga yang berjumlah sekitar 250 an. 

Atau bisa berkuda! Saya milih berkuda aja. Kan sudah capek mencari sunrise di Penanjakan, pindah satu lokasi ke lokasi lainnya. Jadi Pakai kuda lebih nikmat. Banyak juga yang agak ketakutan menaiki kuda. 
Di sini masker berguna sekali untuk menjaga pernafasan dari terjangan debu yang luar biasa dan bau kotoran kuda yang hmmm merangsek bulu hidung.

Teh Dini dan anak putrinya hanya sampai di sekitaran tempat yang membentuk seperti sungai. Untuk masuk ke sana mesti melewati ceruk yang agak sempit dan menurun. Nah di situlah yang agak menggojlok adrenalin. 

Saya teruskan perjalanan naik kuda itu sampai dekat tangga sambil mengambil foto-foto turis yang berjalan kaki atau naik kuda dan mengambil beberapa Angle dari Gunung Batok.

Konon Gunung Batok terkait erat dengan legenda Joko Seger dan Rara Anteng. Nah Nama Tengger berasal dari gabungan nama Roro Anteng dan Joko Seger.

Roro Anteng dan Joko Seger adalah pasangan yang saling mencintai dan berupaya memadukan cintanya walau banyak yang menghadang cinta mereka. Dalam legenda masyarakat, Roro Anteng yang cantik bak puteri kahyangan sangat mencintai Joko Seger. Namun Ada tokoh lain yang juga berupaya merebut cinta Roro Anteng. Tokoh yang bernama Kyai Bima itu adalah dari bangsa raksasa yang sakti.

Saking kesengsemnya, Kyai Bima melamar Roro Anteng. Karena sudah mencintai Joko Seger dan tidak ingin bersuamikan seorang raksasa, Roro Anteng memberinya syarat yang berat yaitu membuat sebuah lautan yang sangat luas sebelum ayam berkokok.

Tanpa di duga Kyai Bima menyanggupinya. Dengan sekuat tenaga ia menggali gunung yang besar dengan tempurung. Sedikit demi sedikit mulai terciptalah bentuk dari lautan. 

Melihat Kyai Bima hampir berhasil, Roro Anteng merasa khawatir. Ia pun mengajak para pembantunya untuk menumbuk lesung sekeras mungkin agar ayam ayam terbangun berkokok.

Aksi Roro Anteng sukses. Mendengar kokokan ayam dan kicauan burung membuat Kyai Bima berhenti dan menyerah. Dia meninggalkan pekerjaannya dan melemparkan batok kelapa untuk menggali pasir. berdasarkan legenda itu, saat ini hamparan padang pasir di sekita Semeru dan Bromo disebut Segara Wedhi, sedang sumur besar untuk mengairi lautan pasir sekarang berwujud kawah Gunung Bromo. Batok yang dibuang Kyai Bima berwujud Gunung Batok.

Begitulah legenda yang ada tentang Gunung Batok itu dan tak lama kemudian sampailah saya di dekat tangga menuju kawah Gunung Bromo. Aiiih melihat terjalnya tangga itu, agak malas juga mendakinya. Namun hati betul-betul ingin menaikinya. Akhirnya sedikit demi sedikit didakilah tangga itu daaaaaan batre kamerapun habis. jiaaah.

Sesampainya di puncak Bromo, pengunjung dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap putih yang tebal dan tentu saja fenomenal karena jarang ada di Indonesia bahkan di dunia.

Selain menyaksikan keindahan panorama di kawasan Wisata Gunung Bromo – Semeru, Pada hari tertentu masyarakat suku tengger mengadakan upacara adat yang terkenal dengan Upacara Kesodo. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan di lemparkan ke kawah Gunung Bromo.

Waktu yang terbaik mengunjungi kawasan Wisata Bromo adalah pada saat musim kemarau antara bulan Mei sampai Oktober karena pengunjung bisa menikmati keindahan panorama gunung bromo dengan sempurna.

Setelah berfoto ria dengan latar belakang kawah dan Gunung Batok, saya turun kembali ke parkiran jeep. Hmmm ada panggilan alam yang tak bisa ditolak. untungnya sudah ada WC di sana. Cukup bayar 2000 dan panggilan alampun bisa dituntaskan. Perjalanan dilanjukan kemanaaaaa anak-anak? 

KE SAVANAH dan PASIR BERBISIK kata angin berbisik. Yuk ah.


13 Agustus 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Menikmati keelokan Tebing Keraton

Ketika para santri Pesantren Babussalam yang bertugas di kampung Ciharegeum, Desa Ciburial, memosting foto mereka di tebing yang kemudian dikenal tebing keraton, saya sudah penasaran ingin ke sana. Keindahannya bisa saya rasakan mengalir di urat-urat tubuh. Sayang memang saat Ramadhan tidak kesampaian untuk mampir dulu ke sana.

Lalu, ketika saya pergi ke Bromo, Kang Ayi menunggah artikel dari salah satu situs tentang kehebohan tebing keraton ini. Rasa penasaran saya semakin bertambah. Seberapa indah sih tebing heboh ini, pikir saya.

Sehari setelah tiba dari Bromo, saya segera pergi ke sana. Pagi-pagi sekali karena ingin melihat kabut yang mengalir pelan di antara pucuk-pucuk pinus yang hijau. Kontras dengan dedaunan dan sinar emas matahari pagi.

Pemandangan hebat seperti itu memang belum saya dapatkan karena kabutnya terlalu tipis dan sedikit. Itu masalah waktu, kondisi dan nasib saja. Namun saya memang mendapatkan pemandangan luar biasa. Di ketinggian itu kita bisa melihat hampir 360 derajat keindahanannya. Dari tebing ini kita bisa menikmati sunrise dan juga sunset.

Ada beberapa batu menonjol yang menjadi spot pavorit pengunjung untuk berfoto ria. Berfoto dari tonjolan batu itu memang sensasional. Buktikan saja.

Jalan menuju Tebing keraton
Memang belum ada petunjuk memadai ke Tebing Keraton. Namun seiring dengan publikasi gencar dari para netter, menuju ke sana sangatlah mudah. Dari Taman Hutan Raya Ir. H. Djanda ke arah utara kemudian belok kanan pada persimpangan pertama dan ikuti terus jalur utama hingga melewati Warung Bandrek. Dari sana sudah banyak tandak menuju ke arah Tebing Keraton. Dari warban ada tiga cabang jalan. Ambil saja jalan yang tengah dan ikuti terus jalan itu sampai bertemu dengan perkampungan dan kemudian Tebing Keraton.
Jalanan menuju Tebing keraton didominasi oleh tanjakan dengan jalan yang rusak, oleh karenanya dibutuhkan kendaraan yang fit dan keterampilan berkendara yang memadai. Apalagi ketika setelah hujan turun. Jalanan berbatu akan sangat licin. Sangat berbahaya untuk kendaraan. Saat saya ke sana ada beberapa kendaraan yang tergelincir. Saat hujan, akan lebih aman kendaraan (apalagi mobil) untuk parkir di perkampungan. Sisanya ya, jalan kaki. cukup jauh dan meletihkan. Tapi kan lebih baik selamat ketimbang celaka.
Bagi yang tidak punya kendaraan atau malas jalan kaki, bisa juga pakai ojeg dari Warban. Tarif bisa beragam. Umumnya 5-10 ribu. Tarif ojeg dari terminal Dago pasti lebih mahal lagi. 
Tidak jauh dari persimpangan terakhir, siapkan lima ribu rupiah untuk biaya parkir motor dan sepuluh ribu rupiah untuk mobil. Dari pos ini pemandangan atas bukit sudah bisa dinikmati. Hanya sekitar berapa menit lagi menuju Tebing Keraton. 
Terakhir ke sana (12/8/14) untuk bisa menikmati keelokan tebing keraton pengunjung harus merogoh kocek agak dalam. Tiket untuk wisatawan lokal 11.000, untuk turis asing 76.000.
Sayang, dengan tiket sebesar itu belum tersedia fasilitas pendukung semacam jalan dengan paving blok, pagar pembatas tebing dan toilet. Mungkin karena booming secara tiba-tiba, akhirnya persiapan tempat wisata ini belum maksimal.
Yang tak sebaiknya dilakukan
Nah ini kebiasaan buruk pengunjung kita. Sampah dibuang sembarangan, vandalisme dan tidak memelihara tanaman. Jika anda berkunjung ke sana, jadilah pengunjung yang bertanggung jawab. Jangan hanya ingin melihat dan menikmati keindahan alam tapi tak mau memeliharanya.
Taati waktu yang sudah ditetapkan. Di tempat penjualan tiket, Tebing keraton dibuka dari jam 6 pagi hingga 6 sore. Namun banyak pengunjung yang datang pada dini hari, atau pulang hingga malam larut. Hal ini banyak dikeluhkan oleh penduduk setempat yang merasa terusik kenyamanannya.







12 Agustus 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Hebohnya Festival Agustusan di Kampung Ciburial


Peringatan 17 Agustus adalah momen yang sering membuat kita kangen kampung halaman. Kemeriahan HUT RI selalu ada bedanya di setiap kota. Di Desa Ciburial, Bandung Utara ada Festival Jampana yang sangat heboh.


Desa Ciburial sendiri ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2011, berdasar SK Nomor 556.42/Kep.71-Dispopar/2011 tentang Penetapan Desa Wisata di Wilayah Kabupaten Bandung. Kembali pada keunikan perayaan Agustusan. Selain mengadakan perlombaan-perlombaan yang umumnya diadakan untuk menyemarakan Hari Kemerdekaan itu, suasana meriah akan berlangsung pada saat upacara 17 Agustus.

Sudah menjadi tradisi bahwa peringatan Hari Kemerdekaan itu akan dilengkapi dengan atraksi seni, budaya dan juga hantaran 17-an. Hantaran itu disebut Jampana oleh orang kampung. Jampana adalah semacam hantaran yang ditandu dan berisi macam-macam hasil bumi.

Menurut salah satu sesepuh di Ciburial, awalnya Jampana diniatkan untuk menunjukan rasa syukur atas kesuburan dan kemakmuran desa dan tiap desa akan membawa hasil bumi terbaiknya ke perayaan Agustusan itu. Sekarang, Jampana itu selain berisi untuk bersyukur dan menunjukan kekayaan alam, juga dijadikan ajang kreasi seni bagi para penduduk. Oleh karena itu, isi Jampana sekarang tidak melulu sayuran saja.

Dulu, bentuk dan isi dari Jampana diserahkan kepada RT dan RW setempat. Akhir-akhir ini, pihak desa sudah memberikan tema pada tiap agustusan. Jadinya berwujud pada Jampana tematik.

Dari tema itulah kemudian para pemuda berlomba kreasi pada Jampananya. Umumnya berkreasi dengan sayuran dan buah-buahan. Dari sayuran mereka membuat rumah-rumah, miniatur kebun, perahu dan lain-lain. Ada juga yang berkreasi dengan barang bekas membuat orangutan, ornamen perjuangan, miniatur masjid dan sebuah miniatur helikopter atau tank, lengkap dengan sound system lagu-lagu dangdut nan rancak dan heboh.

Jampana-jampana itu akan dibawa ke Balai Desa Ciburial dengan arak-arakan yang meriah. Berbagai bentuk dan kreasi akan bisa disaksikan pada pesta kemerdekaan itu. Jampana terbaik dari sisi tema dan eksekusi akan mendapatkan penghargaan dari kepala desa.

Sebuah prestise tersendiri mendapatkan penghargaan sebagai Jampana terbaik. Itu kehebohan pertama, setelah jampana-jampana itu dinilai, maka kemudian, giliran rakyat untuk berebut berbagai macam sayuran dan buah-buahan yang dipakai sebagai hiasan.

Setelah ada aba-aba, Jampana pun langsung diperebutkan. Maka, seperti tsunami, semua warga Desa Ciburial berebut dan berebut. Itulah kehebohan kedua.

Sayangnya, karena ini adalah perebutan, maka banyak juga yang tidak kebagian. Juga banyak sayuran yang kemudian jatuh dan terinjak-injak tak termanfaatkan. Nah bagian ini bagian kebersihan yang harus heboh membersihkan arena perebutan.

Mau menyaksikan hebohnya rebutan Jampana? Datanglah ke Desa Ciburial, kampung halamanku yang indah pada tanggal 17 Agustus mendatang. Dijamin, suasananya akan heboh dan Anda akan terhibur karena keseruan acaranya.












Dimuat juga di detikTravel Community 

11 Agustus 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Tanjakan Putus Asa di Ciburial, Tantangan para Pegowes

Di kalangan penggowes sepeda Bandung, ada sebuah tanjakan favorit yakni Tanjakan Putus Asa. Tanjakan yang terletak dekat dengan Taman Hutan Raya Juanda ini memang melelahkan, tapi menyajikan pemandangan indah.
"Ayo, siapa yang bisa sampai puncak tanpa turun dari sepeda?" teriak seorang pesepeda. Yang ditantang kemudian menyela, "Hadiahnya apa?" dibalas dengan jawaban "Helm sepeda atau tas punggung."
Akhirnya mereka berlomba untuk menaklukan tanjakan panjang dan cukup terjal itu, dan tak ada satu pun yang berhasil menaklukan tanjakan itu.
Di kalangan pesepeda, tanjakan ini memang terkenal dengan nama Tanjakan Putus Asa (TPA). Beberapa pesepeda menyebut tanjakan ini sebagai salah satu dari 9 tantangan yang sulit ditaklukan. 
TPA masuk ke dalam wilayah Taman Hutan Raya Djuanda Bandung. Jalan yang membelah panjang, juga sekaligus menjadi batas antara wilayah hutan dengan wilayah perkebunan dan rumah warga desa Ciburial.
TPA bisa dicapai melalui jalan Pakar Timur. Setelah gerbang Taman Hutan Raya Djuanda, akan ada jalan bercabang. Lurus untuk ke gerbang 2 Tahura, dan menuju Maribaya, lanjut jalan ke kanan untuk ke TPA. Dari belokan itu sampai TPA kurang lebih mencapai 2 KM. 
2 KM pertama masih didominasi oleh villa dan rumah penduduk. Entah mengapa, villa-villa bisa mengambil tanah milik perhutani. Setelah melewat pagar tembok yang panjang, barulah pemandangan hutan mulai terasa. 
Pohon pinus dan jalan yang rindang membentang di hadapan kita. Pemandangan Kota Bandung dan bukit-bukit sekitarnya juga bisa dinikmati di trek ini.
Setelah itu, perjalanan akan terasa menanjak. Di tempat yang dulu ada sebuah batu besar, yang oleh penduduk diberi nama batu garok. Perjalanan menaklukan TPA mulai terasa, jalan menanjak panjang. Sedikit demi sedikit mulai menerjal. 
Betul-betul menantang daya tahan para pesepeda. Perkiraan saya, TPA ini memiliki panjang lintasan 500 meter dengan kecuraman bervariasi.
Jalur lainnya bisa menggunakan Jl. Ciburial Indah dahulu, hingga sampai Pesantren Al Qur'an Babussalam. Sebelum Pesantren, ada jalan ke kiri dan menanjak, ikuti saja jalan itu hingga bertemu saung bilik di ujung jalan mentok. Ambil arah kiri dan ikuti satu-satunya jalan berbatu dan terjal itu, hingga nanti bertemu kembali di pertengahan TPA.
Untunglah, keletihan menaklukan TPA bisa dikamuflase dengan sedikit alasan berfoto ria, atau menunggu teman yang masih tertinggal di bawah. 
Setelah TPA bisa ditaklukan, maka jalanan akan mendatar. Tak sampai 300 meter dari situ, maka akan ada tempat istirahat favorit pesepeda yang dikenal sebagai Warung Bandrek. 
Di situ para pesepeda bisa melepaskan letih, mengembalikan lagi stamina tubuh sambil minum bandrek atau bajigur yang khas. Pokoknya Tanjakan Putus Asa terbayar lunas jika sudah sampai di Warban.
Setelah di Warban mau ke mana? Terserah, masih banyak tantangan. Mau terus ke Barutunggul, turun bukit ke Curug Omas, naik ke Tebing Karaton, atau balik lagi menuruni Tanjakan Putus Asa. Semuanya boleh saja, asal dengkul dan pahanya masih kuat mengayuh pedal.



dimuat juga di detikTravel Community

11 April 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Indahnya Curug Karembong


Tak menyangka di daerah bandung ada sungai yang masih sungai yang masih sangat bersih. bebas dari polusi apapun. Tempat ini seperti surga yang tersembunyi. padahal sangat mudah dijangkau oleh kendaraan umum. Lokasinya ada di daerah Cicadas Kab subang.

Dari bandung, setelah melewati hamparan perkebunan teh dan sebelum turun ke tempat wisata Ciater. Di titik pertigaan antara Bandung, Ciater, dan Desa Cicadas Kab. Subang, jangan berbelok dan turun ke kanan, tetapi berbeloklah ke kiri (ke arah Desa Cicadas). tak kurang dari lima belas menit kemudian, Anda akan menemui kawasan wisata alam “Capolaga Adventure Camp”.

Kawasan wisata alam Capolaga sebenarnya terdapat di Kab. Subang. Tepatnya di Kampung Panaruban, Desa Cicadas, Kec. Sagalaherang, Kab. Subang, Jawa Barat. Namun karena kawasan ini berada tepat di perbatasan Kab. Bandung, waktu tempuh ke kawasan ini tidak terlalu lama. Anda hanya akan menempuh waktu 1 jam dari arah Bandung, 1 jam dari Purwakarta, 30 menit dari Kota Subang, 30 menit dari Lembang, dan 15 menit dari Sagalaherang.

Di kawasan ini kita akan disuguhi pemandangan alam nan menenangkan. ditambah lagi dengan sungai yang jernih dan empat curug (Air terjun) yang eksotik. ada Curug Cimuja, Curug Karembong, Curug, Sawer dan Curug Goa Badag.

Sejak masuk pengelola sudah mengingatkan pengunjung untuk menjaga lingkungan. salah satu upayanya adalah membagikan tas plastik untuk tiap orang. untuk apa tas plastik itu? untuk membuang sampah. di tempat ini anda tidak akan menemukan tempat sampah. pengunjung diharapkan tidak menyampah di sini dan membawa sampahnya ke tempat lain. oleh karena itu keasrian dan kenyamanan lokasi wisata ini sangat terjaga. 

Bagi pengunjung yang berkemah juga dilarang untuk menggunakan bahan kimia di sungai. kalau mau mandi atau mencuci sudah disediakan kamar mandi dan tempat mencuci. walaupun fasilitas ini menurut saya masih harus ditambah, tapi sudah mencukupi kebutuhan. Tujuannya tiada lain agar ekosistem di kawasan curug tersebut tidak terganggu.

Curug
Air terjun (curug dalam bahasa Sunda) pertama adalah Curug Cimuja. Curug ini terletak di kawasan paling hulu. pada zaman dulu curug ini sering digunakan untuk memuja dan bersemedi memohon sesuatu. Pemujaan biasanya dilakukan pada malam hari dan bila sang pemuja sudah selesai menyampaikan doa-doanya, ia harus mandi pada malam hari di bawah tumpahan curug ini. 
Curug kedua adalah Curug Karembong. Sesuai namanya, curug ini menyerupai karembong (selendang) yang “dikebutkan”.  Derai airnya yang khas dapat dimanfaatkan untuk water teraphy.  Bagi Anda yang sering pegal linu dan rematik, dapat mencoba keampuhan Curug Karembong ini.

Curug berikutnya adalah Curug Sawer. Curug ini tinggi hanya 5 meter. Akan tetapi kalau airnya sedang besar, curug ini menyerupai bunga yang ditaburkan. “Makanya, namanya pun Curug Sawer. Sawer dalam bahasa Sunda kan bisa diartikan tabur bunga,” Di bawah tumpahan Curug Sawer terdapat kolam berukuran lebar. Anda bisa mandi di tempat ini.

Curug yang terakhir adalah Curug Goa Badag. Di tempat ini Anda bukan hanya dapat menikmati keindahan curug setinggi 8 meter, tetapi juga kolam untuk berenang dan gua. disebut goa badak, kata pengelola sebetulnya tidak ada kaitannya dengan hewan badak. penduduk setempat menyebutnya badag (besar), namun entah kepleset nyebut atau kepleset mendengar, hingga kini disebut goa badak dalam arti guanya besar.

tarif masuk : Rp 6500
Tari menginap di hotel bintang 1000 alias berkemah < 50 orang, Rp 20.000/orang (belum fasilitas lainnya, seperti tenda, listrik dll)
tarif rombongan > 50 orang, Rp 500.000,-/ blok. (1 blok muat 50 orang)

Para pengunjung yang menginap, bisa bermalam di bawah tenda di blok-blok perkemahan yang tersedia. Blok ini disesuaikan dengan posisi air terjun.


Note : Foto-foto adalah dokumentasi pribadi




    Blogger news

    Blogroll

    About