Tampilkan postingan dengan label palestina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label palestina. Tampilkan semua postingan

24 Juli 2014

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Waspada ISIS !

Waspada ISIS !
Kelompok pro-ISIS di Solo
Kelompok pro-ISIS di Solo
KH. Alawi, tak ketinggalan menyinggung gerakan ISIS di Timur Tengah hingga gerakan Salafi Wahabi di Indonesia. Menurutnya, gerakan Salafi Wahabi yang berubah baju menjadi ISIS, yang kini berjamuran di Indonesia, memang disengaja dihadirkan untuk mencabik persatuan dan persaudaraan umat Islam. Untuk itu KH. Alawi mengingatkan agar umat Islam waspada atas segala upaya memecah belah kaum muslimin.
“Saya akan tegas dengan kelompok ISIS dan Salafi Wahabi. Saya bersama NU akan terus melawan mereka. Orang yang menumpahkan darah dan menyebut kafir kepada umat Islam yang tidak segolongan, bukan termasuk Islam,” lanjut Kiai Alawi yang disambut tepuk tangan yang riuh dari peserta.
Dr. Zargar mengingatkan bahwa perilaku para teroris ISIS dan Al-Nusra di Suriah dan Irak sangat sadis.
“Di Suriah dan Irak, teroris ISIS yang mengaku Islam dengan bangga membunuhi kaum muslimin kemudian memenggal kepala mereka. Sambil memegang kepala saudaranya, dia berdoa kepada Allah agar perbuatannya itu diterima sebaik-baiknya. Islam macam apa yang seperti itu?”
Kang Jalal turut menyampaikan, bahkan Ayatullah Ali Sistani (marja terbesar di Irak) pun telah berfatwa untuk melawan ISIS.
“Dulu, Ayatullah Ali Sistani melarang umat Islam Irak untuk melawan gerakan Salafi Wahabi, demi mempertahankan persatuan masyarakat Irak. Sekarang ini dengan kekejaman dan bahaya ISIS, Ayatullah Sistani menyatakan perang kepada mereka dan umat Islam Irak diwajibkan untuk turun melawan kezaliman kelompok ISIS,” jelasnya.
Potret kekejaman ISIS di Irak
Potret kekejaman ISIS di Irak
Kang Jalal juga mewanti-wanti masyarakat yang menyumbang untuk Palestina harus pada lembaga yang benar dan jelas disalurkan untuk Palestina. Menurutnya, jangan sampai bantuan salah saluran sehingga tidak sampai dan digunakan oleh orang-orang untuk menzalimi umat Islam.
Di akhir pembicaraan, Kang Jalal membaca hadis yang menyebutkan fenomena yang sekarang terjadi di Palestina, Irak, dan Suriah merupakan dekatnya dengan kehadiran Imam Mahdi Al-Muntazhar.
Salafi Wahabi Bukan Ahlussunah
KH. Alawi menyatakan Salafi Wahabi jangan mengekspoitasi istilah Ahlussunah untuk kepentingan kelompoknya, sedangkan akhlaknya jauh panggang dari api. Ia mengutip sabda Rasulullah saw,
“Dalam sebuah masjid Rasulullah berkumpul bersama sahabat. Kemudian ada yang bertanya kepada Rasul tentang tanda sunnah dan jamaah. Rasulullah menjawab, “Mereka adalah orang yang tidak mengkafirkan satu orangpun dari ahli tauhid walaupun mereka adalah pendosa”.
KH. Alawi menambahkan,
“Pernah juga Rasulullah tiba-tiba berkata, Wallahi la yukmin, wallahi la yukmin, wallahi la yukmin…”(Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman). Sahabat kemudian bertanya, “Siapa yang tidak beriman?” Rasul menjawab, ‘yaitu mereka yang tidak akur dan damai sama tetangganya”
Di penghujung acara, KH Alawi sempat berkelakar,“Rasul saja tidak anti dengan orang Yahudi atau Nasrani, kok orang-orang Salafi Wahabi itu bisa anti dengan orang Islam?”
Menurutnya, yang anti terhadap orang Islam itu hanya dari tiga golongan, yaitu Iblis, setan dan Salafi Wahabi.
0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Dari Solidaritas untuk Palestina, Menuju Persatuan Islam

LiputanIslam.com — Sore itu, dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina bergema di Bandung. Dalam seminar yang bertajuk “Solidaritas Untuk Palestina” yang diadakan di Aula Muthahari Bandung, pada Ahad, 20 Juli 2014, ratusan peserta hadir sebagai bentuk kepedulian atas perjuangan kemerdekaan Palestina, dan perlawanan terhadap penjajahan Israel.
Seminar dibuka oleh Ustad Miftah Fauzi Rahmat dengan menyampaikan kondisi terkini di Timur Tengah. Mulai dari teror yang dilakukan oleh kelompok Daulah Islam Irak dan Suriah (ISIS) hingga kondisi Palestina. Ia juga menyampaikan pesan Imam Khomeini, yaitu menggelorakan perlawanan kepada Israel dan menuntut kemerdekaan Palestina.  Imam Khomeini adalah Pemimpin Revolusi Islam Iran yang menggagas hari Jumat terakhir di bulan Ramadhan sebagai Hari Al-Quds Internasional.
Persatuan Islam
Dr. Ebrahim Zargar, asal Iran sebagai narasumber pertama, menyampaikan ceramahnya dalam bahasa Indonesia fasih. Ia mengatakan bahwa masalah Palestina berkaitan erat dengan persatuan Islam.
Allah berfirman tentang kaum Yahudi dalam surat Al-Hasyr ayat 14 Kalian mengira mereka (Yahudi) bersatu tapi hati mereka sebetulnya terpisah pisah. Mereka tidak bersatu karena mereka adalah kaum yang tak berakal.”
“Berdasarkan ayat ini, umat Islam yang tidak mau bersatu berarti tidak menggunakan akal mereka” ujarnya. Ia lantas mengutip Al-Hujurat ayat 10, “Sesungguhnya orang-orang Islam itu bersaudara.
Foto: LI
Foto: LI
Ia mengungkapkan keheranannya kepada orang Islam yang lebih senang sesama orang Islam, saudaranya sendiri ketimbang musuh sebenarnya yaitu Israel.Ia mencontohkan,“Eropa sekarang bisa bersatu. Mereka memiliki mata uang yang sama, visa yang sama. Padahal sebelumnya mereka berperang satu sama lain. Masa umat Islam tidak bisa?”
Dr. Zargar juga menekankan pentingnya persatuan umat Islam, dan hendaknya kita menghilangkan kecurigaan dan perpecahan di dalam tubuh Islam itu sendiri.
Setelahnya, Ustadz Miftah angkat bicara lagi dengan sebuah anekdot, bahwa jika seluruh orang Arab berjejer di perbatasan Israel dan kencing bersama, bisa dipastikan Israel kebanjiran. Namun sayang, untuk meminta kencing bersama saja susah, apalagi meminta yang lain.
KH Alawi al-Bantani: Athian Ali Tidak Berani Menghadapi Tantangan Saya
Berkaitan dengan persatuan umat Islam, Kiai Alawi al-Bantani yang merupakan tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), menyatakan kekecewaannya dengan negara-negara mayoritas Muslim yang tidak turut membantu Palestina secara serius. Alih-alih membantu saudara seimannya, malah menyuburkan sektarian.
“Saya sudah coba mengajak dialog Athian Ali yang menyebarkan kebencian kepada kaum Muslim. Sampai sekarang tidak berani menghadapi tantangan saya. Saya juga sudah kirim surat kepada Gubernur Jawa Barat untuk menindak orang-orang yang menyebarkan kebencian dan memprovokasi umat Islam untuk membenci sesama Muslim, khususnya Syiah,” ujar Kiai Alawi.
Foot: LI
Foot: LI
Narasumber selanjutnya adalah KH Jalaludin Rakhmat, yang akrab dipanggil Kang Jalal, salah satu tokoh di IJABI. Ia menyatakan dukungannya kepada KH Alawi dalam upaya memperkuat persatuan umat Islam.
Kang Jalal juga menyatakan bahwa kekalahan Israel sudah mulai terlihat. Menurutnya, dalam memperjuangkan persatuan Islam, kita harus bersabar. Contoh saja, Iran dan Suriah.
“Sebelum terjadi pemberontakan di Suriah, para pemimpin Hamas bertahun-tahun hidup tenang di Suriah dan mereka mengkoordinasikan perlawanan terhadap Israel bersama Iran dan Suriah. Namun saat pemberontakan meletus, Hamas justru condong kepada kelompok teroris dan memilih meninggalkan Iran, dan Suriah. Namun, setelah kelompok teroris kalah, Hamas kembali mendekati Iran, juga mendekati Suriah, dan kedua negara itu, walau pernah dikhianati, dengan sabar tetap membantu perjuangan Hamas dan penduduk Palestina.
“Kita harus sabar walaupun mereka tidak bisa bersabar kepada kita. Itulah akhlak Ahlul Bait,” jelas Kang Jalal.
Sayyid Mohades, salah satu narasumber dari Iran juga menyampaikan bahwa suatu hari nanti, Israel, sesuai dengan janji Allah, mereka akan hancur binasa. Bukan hanya  Israel, tetapi juga antek-anteknya seperti ISIS, Al-Qaeda, al-Nusra, dan Salafi Wahabi, beserta negara Barat pendukungnya, Insya Allah akan dikalahkan.

Bersambung ke Waspada ISIS

09 Mei 2013

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Israel Dilempar Batu oleh Google


sumber : http://freepalestinephotos.blogspot.com/
sumber : http://freepalestinephotos.blogspot.com/
Perjuangan intifadhah yang dilakukan rakyat Palestina, yang paling sederhana adalah dengan melempar batu ke arah tentara israel. Kali ini Israel  mendapat lemparan “batu’ dari raksasa internet Google. ini bukan sembarang “batu”. Pasalnya Google memutuskan untuk menggunakan nama Palestina di semua produknya setelah sebelumnya hanya mencantumkan “Wilayah Palestina”. Dengan hilangnya kata Wilayah dari Palestina artinya keberadaan dan kedudukan Palestina telah diakui.

Hal ini tentu saja menjadi sebuah lemparan keras bagi Israel. Sebuah kekalahan di dunia maya. Kenyataan ini tentu saja mendapat tanggapan sinis dari Israel. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Yigal Palmore, mengatakan bahwa langkah Google tidak punya pengaruh politis atau diplomatis. “Apa alasan keterlibatan yang mengejutkan ini. Apa dasar perusahaan internet swasta turut campur dalam politik internasional dan berada di sisi kontroversial,” kata Palmore sebagaimana dikutip dari Viva.co.id
sumber : http://freepalestinephotos.blogspot.com
sumber : http://freepalestinephotos.blogspot.com
Walalupun pihak Israel mengatakan  bahwa Google adalah perusahaan swasta yang tak memiliki politik atau diplomatis tapi pada kenyataanya Israel sangat ketar-ketir menghadapi kenyataan ini. Pasalnya sebelum Google resmi mengganti nama Palestinapun setiap tahunnya Israel harus merogoh dalam-dalam kantongnya untuk menutupi kekejamannya, membendung isu-isu yang memojokannya di dunia maya serta menghadang gempuran para hacker. Mirajnews.com menyebutkan bahwa Israel menyiapkan 320 juta Pound untuk menghadapi perang cyber. Jumlah yang sangat besar.

Setelah Google mengganti nama Teritori Palestina menjadi Palestina saja tentu akan menggiring opini masyarakat luas terhadapa persoalan Palestina. Jadi semakin jelas bahwa keputusan pihak Google ini adalah sebuah lemparan batu yang sangat keras untuk Israel dan langkah maju untuk Palestina.
lihat : google.pshttp://www.google.ps/

07 Januari 2009

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

(republish) Khutbah Yang Beda


(Catatan ini saya buat ketika melaksanakan ibadah haji tahun 2008. Saat itu terjadi pembantaian di Gaza dan menuai reaksi keras dari dunia international 11/7/2014)


Layar tv menayangkan seorang ibu Palestina berteriak histeris “di mana orang arab, di mana orang islam…” Teriakan menusuk-nusuk kalbu dari seorang ibu Palestina menyaksikan anak-anak bangsanya dibantai tanpa ada bantuan memadai dari saudara-saudara arabnya dan juga dari saudara-saudara seimannya.


Saya menyaksikan pembantaian itu di tanah suci Mekah dan Madinah, pusat pertemuan kaum muslimin dengan hati remuk redam. Yang membuat hancur lagi, seakan tumpahan darah itu belum bisa membuat kaum muslimin bergerak. Jemaah haji hanya teringatkan ketika khatib Jumat membacakan untaian doa dalam khutbah-khutbahnya. hanya di itu.  


Kekesalan itu sedikit terobati dengan sebuah khutbah di Mesjid Nabawi. Khutbah Jum’at ini menjadi khutbah yang sangat berbeda bagi saya. 


saya katakan berbeda karena baru kali itu saya mendengarnya di Mesjid Nabawi. Saya tidak pernah mendengar sebelumnya. mungkin karena saya cuma jumatan beberapa kali jadi tidak mengetahui kalau khutbah semacam itu biasa saja. 


Pengalaman saya, khutbah Jum'at di Saudi tidak akan jauh dari masalah TBC (takhayul, Bid’ah dan Khurafat) ditambah lagi dengan pemberantasan praktek perdukunan dan saudara-saudaranya. Itulah makanya kalau jumatan di Mekah dan Medinah, saya lebih sering khusyu tertidur ketimbang dengerin yang khutbah membosankan. Khutbah jum'at di Mekah dan Madinah lebih sering menyorot masalah ritual saja, tapi jarang menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan situasi politik dunia islam saat kini.


Nah, apa isi khutbah yang saya dengar berbeda di Madinah itu? berikut resumenya:


Sejak awal hingga akhir khatib berbicara tentang pembantaian mengerikan ini dan menyerukan kaum muslimin bangkit. Dalam pembukaannya khotib secara dramatis menggambarkan pembantaian di Palestina dan kebrutalan Israel dalam serangan membabibuta selama beberapa hari itu. Khotib juga menekankan tentang pentingnya menghilangkan segala jenis penjajahan di atas dunia, khususnya di Palestina.


Selanjutnya Khotib mengingatkan kaum muslimin untuk lebih merapatkan barisan. “Lupakan perbedaan madzhab”¸ khatib menyerukan. “Galang persatuan kaum muslimin. Saat ini kita lebih memerlukan persatuan untuk melawan Penjajah Israel ketimbang meributkan hal-hal yang furu'iyah” Bagian ini yang saya bilang beda. Sebab secara umum, ulama di sana sangat kaku dalam menyikapi perbedaan. Mereka akan sangat mudah menyerang orang yang berbeda dengan kata-kata mungkar, bid’ah, khurafat dan sebagainya. Untuk urusan perjuangan Islam dan Palestina khususnya, mimbar-mimbar jum’at hampir tidak digunakan secara maksimal. Paling hanya doa seperti qunut nazilah di akhir khutbah.


Pesan penting lainnya lagi, “Jangan sampai darah syuhada Gaza sia-sia, bawa semangat anti penjajahan dan antikemanusiaan dan antizionisme ini ke negara masing-masing. Di tangan kalianlah (jemaah haji) tugas dan amanah ini diberikan sehingga apa yang terjadi di  Palestina dapat diketahui secara jelas”. Nah kan, jelas beda.


Sebagai penutup, khatib mengingatkan akan sabda nabi yang menjelaskan kondisi umat islam di akhir zaman yang seperti buih. Tidak berdaya apa-apa terhadap segala penindasan dan kezaliman. Salah seorang sahabat bertanya “ya Rasul, apakah mereka sedikit?” Rasul berkata, “tidak, mereka sangat banyak. Tapi tidak memiliki RUH” sahabat bertanya lagi “Mengapa demikian?”, “Karena mereka sangat mencintai dunia dan membenci kematian…” jawab Rasulullah.


Sayang sekali, khutbah ini tidak tertangkap dengan baik karena tidak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. sebaiknya khutbah seperti itu diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sehingga pesannya bisa sampai dengan baik. Harus disadari bahwa yang datang ke sana tidak semua bisa berbahasa arab. jemaah saya mesti nanya, "itu tadi, yang khutbah itu membahas apa?" saya dengan sukarela menjelaskan kepada mereka isi khutbah yang saya dengar. 


Ke depan diMesjidil Haram dan Nabawi harus disediakan monitor-monitor yang mentranslate khutbah-khutbah ke dalam berbagai bahasa. Bisa juga menggunakan dengan radio fm yangmenyediakan semacam audio translate dalam berbagai bahasa sehingga pesan persatuan, kesatuan dan dapat sedemikian cepat diserap jemaah. dan semangat anti penjajahan bisa menyebar dengan cepat.


<object width="420" height="315"><param name="movie" value="//www.youtube.com/v/ZGidgvWKBug?version=3&amp;hl=id_ID"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="//www.youtube.com/v/ZGidgvWKBug?version=3&amp;hl=id_ID" type="application/x-shockwave-flash" width="420" height="315" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true"></embed></object>


    Blogger news

    Blogroll

    About