Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Curug Dago dan Prasasti dua raja Thailand Di mana bisa mencari kesegaran Bandung? di mall-mall? di FO-FO? Bandung sekarang memang bel...
-
Mendung masih mendominasi langit. Gerimis sempat membuat khawatir kalau perjalanan ini akan ada acara berbasah ria. Namun rupanya geri...
-
Makanan pun disajikan. Red Hot Meal... amboi "Agak kurang garam ya" kata saya kepada karyawan Kenny Rogers Roasters yang ber...
-
Hari ini (21/04/14) saya bertamu ke H. Surahman, salah seorang jamaah Babussalam di daerah Gunung Batu. Mendekati siang, setelah ngobrol...
-
Sebagai seorang motivator pemberdayaan diri Ermalen Dewita , atau biasa dipanggil Dewi selalu berkutat denggan kondisi mental yang perlu...
"sembelihan yang besar" atau "sembelihan yang agung" adalah Imam Husein A.S, cucu Nabi SAW yang tercinta, yang mana beliau "disembelih" oleh pasukan Yazid Ibn Muawiyah, sang penguasa Lalim, untuk membela rakyat kecil, melawan kedzaliman penguasa, dan rela berkorban untuk menegakkan kebenaran...
BalasHapusbagaimana menjelaskan hubungannya, terkait dengan masa yang terpisah sangat jauh?
BalasHapusitu hanya tafsir, dan saya juga tak mau membatasi tafisr anda, jika punya silahkan kasih tahu saya...Tafsir itu menurut saya masuk akal, karena imam Husein A.S memang benar "disembelih" di padang karbala, kepalanya disepak sana-sini seperti bola, lalu kepalanya ditusuk dengan ujung tombak...lalu pasukan musuh dengan jumawa membawa manusia suci itu ke hadapan penguasa Lalim, Yazid ibn Muawiyah...Imam Husein berperang bukan tanpa alasan, meski jumlahnya sedikit sekitar belasan orang namun pantang mundur ke belakang melawan pasukan yazid yang sejumlah 700, demi mendengar aspirasi rakyat kecil, bahwa kedzaliman tak boleh dibiarkan bercokol lama, kebenaran harus diperjuangkan...
BalasHapushmmm tapi saya ragu ..apakah kisah ini juga terekam dalam manifes sejarah kaum Sunni..
mengenai jarak waktu, bukan soal, karena alqur'an juga bicara masa depan kok...
betul bahwa itu adalah sebuah tafsir namun setiap penafsiran memerlukan hubungan logis. nah jika kejadian itu terjadi pada waktu nabi ibrahim sementara kejadian imam husein pada waktu 60 H. bagaimana menjelaskan kronologi logisnya?
BalasHapusapakah Alqur'an melulu bicara sesuatu yang logis...?
BalasHapusapakah Alqur'an--yang berarti Firman Alloh SWT--tidak mungkin untuk bercerita kepada peristiwa-pristiwa yang akan terjadi di masa depan..?
jawab itu dulu saja..?
Terkecuali jika qur'an diturunkan tidak untuk dipahami manusia, maka dia tidak harus selalu logis.
BalasHapusqur'an mungkin bercerita tentang masa depan. tugas para mufassir yang menjelaskan hubungan masa lalu dengan masa depannya (seperti penafsiran yang antum tawarkan)
"Dzibhin 'Adhim" = sembelihan yg besar = "kurban yg besar". Alquran penuh simbol-simbol. Pada agama lain jg dikenal simbol-simbol. Persoalan kurban pun dikenal pada agama dan kepercayaan lain selain Islam. "Dzibhin 'Adhim" dpt berarti: dlm diri kita ada sifat hewani, spt "sembelihan". Maka yg diwajibkan adalah "menyembelih" sifat hewani kita, spt: 1) suka menerkam hewan lain (suka fitnah, ghibah, membunuh org, dll), 2) suka kawin (gonta-ganti pasangan), dll. Wallahu a'lam bi al-shawab
BalasHapussudut pandang yang baik.
BalasHapusSembelihan yang besar itu berhubungan dengan binatang (kibas=kambing) untuk menebus anak Ibrahim dari kematian. Yg dimaksud dgn "adhim" tentunya bukan kambingnya. Karena kambing tdk lebih mulia dari manusia. Lagian kata "adhim" itu hanya untuk Allah SWT. Jadi tentunya "kurban yang besar/mulia" itu adalah lebih dari manusia yg berdosa, apalagi kambing. Siapakah pribadi yg menjadi kurban yg mulia ini? Ketika Nabi Yahya AS berjumpa dgn Nabi Isa AS, ia berkata : "Dialah anak domba Allah (sembelihan yg besar/mulia) yg menghapus/menebus dosa manusia"
BalasHapusDoa nabi Ibrahim ketika di angkat menjadi Imam meminta kpd Allah SWT utk keturunannya juga, keturunan nabi Ibrahim sampai hari ini masih ada dan doa nabi Ibrahim msh berlaku, Sayyidina Husain adalah turunan Nabi Ibrahim tentunya,
BalasHapus