06 Februari 2015

Indahnya Jembatan Merah Situ Cileunca



Situ Cileunca... sedang selfie mania
Agak berat meninggalkan Bosscha. Alam yang hijau indah seakan mengikat kakiku untuk selalu berada di situ. Ditambah lagi saya belum singgah di rumah meneer satu itu yang sekarang juga jadi museum dan penginapan. Namun perjalanan menuju Santolo masih jauh. Sangat jauh. Ada beberapa tempat yang juga mesti saya kunjungi. Salah satunya situ Cileunca.

Pertama kali mengunjungi situ Cileunca adalah saat terjadi gempa besar tahun 2006. Sambil menyerahkan bantuan kepada masyarakat bukit Cacing, saya menyempatkan diri melihat situ ini. Saat itu, belum ada jembatan yang menghubungkan desa Warnasari dan Pulosari.

Tahun 2014 saya ke Situ Cileunca lagi, sudah ada jembatan merah yang juga sering disebut jembatan cinta. Jembatan itu dibangun secara swakelola oleh pemerintah desa dengan tujuan meningkatkan mobilitas penduduknya. Karena keunikan dan keindahannya, banyak pasangan yang sering berduaan di jembatan itu. Karena itu jembatan ini sering disebut juga jembatan cinta.

Situ Cileunca sendiri merupakan danau buatan seluas 1400 ha. Menurut sejarah Situ Cileunca merupakan kawasan pribadi seorang warga Belanda bernama Kuhlan yang dulu menetap di Pangalengan. Dalam pembangunannya Situ Cileunca dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama yaitu selama 7 tahun (1919-1926) dengan membendung aliran sungai kali Cileunca, sehingga terbuatlah sebuah situ yang akhirnya menjadi sebuah bendungan yang sekarang diberi nama Dam Pulo.

Airnya selain digunakan untuk menggerakan turbin listrik tenaga air, juga digunakan untuk irigasi dan wisata. Penggemar olah raga air dapat menggunakan aliran air Situ Cileunca yang dialirkan ke Sungai Palayangan untuk rafting dan arung jeram. Aliran air yang stabil dan beberapa jeram yang menantang betul-betul menjadi undangan buat para penggemar olah raga yang menantang adrenalin ini.

Lansekap yang indah, berlatar perkebunan teh dan panorama gunung Malabar, wayang dan windu menjadi pelengkap keindahan situ di ketinggian 1550 dpl itu.

Karena ingin menikmati keindahan situ ini dari dekat, saya tidak turun di poros jalan Pangalengan – Cisewu, dekat plang bertuliskan DAM PULO. Kalau parkir di sini, saya mesti berjalan kaki 100 meter menuju pinggir situ. Saya mengarahkan motor ke kiri. Agak masuk hingga pertigaan. Lalu belok kanan menuju situ dan terus mendekat ke jembatan merah (aka : jembatan cinta).

Bisa juga turun di kawasan/wana wisata Situ Cileunca. Dari sana bisa menyewa sebuah perahu untuk sampai di lokasi ini. Nah kalau lewat sini, mesti menyiapkan uang tiket sebesar 5000/orang dan sewa perahunya.

Kalau kebetulan lewat jalur pangalengan – Cisewu, sempatkan mampir ke situ yang indah ini. Mungkin bisa disambi dengan makan di pinggir danau atau sekedar merasakan para pasangan muda memadu cinta di jembatan merah.

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About