24 November 2009

Krisis di antara seuntai keindahan




nama desa saya adalah ciburial. desa yang sangat indah dan memiliki pemandangan alam yang menarik. ciburial sendiri artinya air yang sangat berlimpah (ngaburial). namun saat ini, kondisinya tidak seperti namanya. bahkan sering saya berseloroh kalau sekarang ini sudah saatnya ciburial ganti nama jadi hese cai (susah air).

hampir seluruh penduduk desa mengandalkan mata air sebagai sumber air. era tahun 80-an memang air cur-cor (muncul dan mengalir) di mana-mana, sehingga banyak orang yang punya kolam ikan. nah pada era 90-an ketika wilayah ini semakin terbuka dan memang didukung oleh keindahan alamnya, banyak sekali orang yang membangun villa dan rumah. hal ini secara langsung berdampak pada persediaan air tanah yang menjadi andalan penduduk.

hari ahad kemarin (...) sambil jalan-jalan sore menyusuri daerah cibengang sambil memotret kawasan ciwangun-cibengang yang ada mata air andalan kampung babakan dan lebak siuh. kondisinya sangat memprihatinkan.

tempat itu, dulunya adalah kawasan hijau yang banyak ditumbuhi oleh bambu. di bagian atas juga terdapat berbagai macam pohon besar. saat ini, bambu-bambu sudah ditebang, dan lokasi penampungan air sudah sangat terbuka. saya tidak tahu akan dijadikan apa lokasi itu. namun melihat dari pembukaan areal di sekitanya, saya memperkirakan bahwa daerah itu akan dijadikan komplek perumahan. itu berarti bahwa daerah serapan air akan tergusur.akibatnya sangat nyata.

saya memperkirakan kalau musim kemarau yang akan datang masyarakat kampung babakan dan lebak siuh akan mengalami kesulitan air yang sangat parah.

ironis betul. di tengah keindahan alamnya, terdapat potensi krisis yang sangat serius.

14 komentar:

  1. Ciburial teh di Dago atas ya kang ??

    BalasHapus
  2. iya... belum pernah ke daerah sini?

    BalasHapus
  3. senasib dg banyak daerah lain di Jawa, mas.
    di Jogja juga banyak yang jadi ancur karena kedatangan orang kaya :)

    BalasHapus
  4. aku belum pernah kesana jar...

    BalasHapus
  5. kesan pertama: lokasinya emang melangit alias deket langit

    BalasHapus
  6. daerah sono aja krisis, apalagi daerah sini ya?? BUANJIRRR...!!

    BalasHapus
  7. sungguh sesuatu hal yang ironis, tapi alhamdulillah, di kampung saya meskipun musim kemarau air tetap melimpah... warga kampung secara bersama-sama memiliki kesadaran, dan kemauan bertindak untuk merawat pohon-pohon yang tumbuh (yang ada di kampung)...sehingga pohon-pohon dan secara luasnya lingkungan masih dapat dikendalikan dari pengrusakan yang saat ini sedang merajalela..

    BalasHapus
  8. dago oh dago.......


    *eh ciburial ya....hehe*

    BalasHapus

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About