23 Februari 2016

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Syekh Al Azhar Datang, Akankah ANNAS Mandul?


Tanpa banyak woro-woro di media, Syekh Al Azhar datang ke Indonesia. Al Azhar adalah salah satu institusi pendidikan tertua dan sangat berpengaruh dalam perkembangan pemikiran dunia Islam. Menjadi pemimpin institusi itu tentu saja tak seperti menjadi ketua Aliansi-aliansi abal abal yang ada di Indonesia. Maka kedatangan Syek Al Azhar Dr. Muhammad Thayeb ke Indonesia adalah satu hal yang menarik.

Hal menarik lainnya adalah tema yang diusungnya. Saat berbicara MUI Syekh Al Azhar mengatakan bahwa Sunni dan Syiah adalah bersaudara. Keduanya adalah sayap kemuliaan Islam. Waduuh, materi seperti itu disampaikan di MUI itu sesuatu banget. Tahukan di MUI banyak sekali orang yang anti Syiah dan rajin sekali membuat propaganda “Syi’ah Bukan Islam”.
Mengapa Syekh Al Azhar datang ke Indonesia dan langsung menyasar tema Sunni dan Syiah? Beliau mengerti betul bahwa sekarang isu itu dipakai untuk mengoyak islam itu sendiri. kasus Syiria, Yaman dan Irak adalah contoh yang sangat nyata. Isu ini juga sukses membuat umat melupakan kasus Palestina. Tentu saja dengan jumlah pemeluk Islam yang sangat besar di Indonesia, Syekh Al Azhar tak ingin kasus Syiria, Yaman dan Irak terjadi di Indonesia. Dari sini sangat jelas sekali gerombolan seperti ANNAS itu sedang melakukan apa.

("ada yang gembira dengan permusuhan Sunni dan Syiah)[/caption]
Kata syekh azhar "Dan ingat, perselisihan antara keduanya, Suni-Syiah inilah yang diembuskan oleh musuh Islam untuk memorak-porandakan umat, seperti saat ini yang terjadi di Suriah tak ada justifikasi meletusnya konflik tersebut, kecuali membenturkan Suni-Syiah, lihat pula Irak yang kacau balau atas dasar konflik sektarian".

Masih kata Syekh Al Azhar, “Sesunguhnya, sebagian perbedaan kita dengan saudara Syiah kita, adalah perbedaan nonprinsipil (furu’), kecuali dalam soal imamah. Syiah percaya imam sebagai bagian pokok agama, sedangkan kita, Suni soal itu termasuk nonprinsipil. Isu imamah juga tak membuat Syiah serta-merta keluar Islam”.

Tinggallah “kelompok pemegang kunci surga” yang kemudian kebakaran bulu dengkul. Propaganda mereka “Syiah Bukan Islam” menjadi mandul karena kedatangan seorang Syekh Al Azhar. Apa yang mereka bisa lakukan? jalan yang paling mudah adalah menafsirkan apa yang diucapkkan Syekh Al Azhar sesuai dengan hasrat mereka yaitu, Syiah sesat walau bagaimanapun! Aneh betul, ketika seorang Syekh Azhar mengajak pada persatuan, lha ini kok masih sibuk mengoyak kain ukhuwah.
Lalu apakah propaganda para pemegang kunci syurga itu akan berhenti?

[caption caption="Sebuah foto dari Suaranews.com"][/caption]

Harapan saya sebetulnya mereka berhenti dan kemudian membina ukhuwah Islamiyah, namun fakta yang saya lihat menjelaskan lain. Urusan “Syi’ah bukan Islam” bukan urusan akidah, namun urusan periuk nasi. Periuk itu tidak akan terisi kalau mereka berhenti berorasi. Ada banyak orang yang mengais nafkah dari proyek kebencian ini.  

Sebulan yang lalu seorang gubernur dari partai you know why diketahui menggunakan isyu sunni dan Syi’ah untuk mencari dana. Dia juga mengeluarkan statemen bodoh yang menyebutkan bahwa perseteruan sunni dan syiah adalah sunnatullah. Tak lama setelah video gubernur yang paling barokah itu tersebar, di Gedung Hate (anda tak salah baca, Gedung Sate sudah berubah jadi Gedung Hate) Bandung digelar acara yang digagas oleh gerombolan Annas. Undangan pink bernuansa valentine day itu menampilkan Sang Gubernur dan gembong Gerombolan ANNAS, Athian Ali Dai. Temanya tak kalah mengerikan yaitu “membebaskan Jawa Barat dari tirani kesesatan”. (Lihat : Karena Sunni lemah, Syiah jadi Kuat, Benarkah?)

Aliran dana dari Saudi ke Athian memang cukup kencang berhembus. Beberapa bulan lalu,  ada kicauan menarik dari Akhmad Shahal, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Amerika Serikat. “Ketua MUI Pusat bilang ke saya, ANNAS adalah proyek Saudi untuk bawa perang konyolnya dengan Iran ke Indonesia,”.

[caption caption="digaji 2 juta untuk fitnah Syiah"][/caption]

Jauh sebelum gubernur paling barokah di Indonesia itu mengemis dana di Saudi dan Juga proyek ANNAS, seorang aktifis anti Syi’ah mengakui dengan riang gembira bahwa dia digaji 2juta agar memprovokasi issu Syi’ah sesat. Dia bilang bahwa gaji itu lebih kecil dibandingkan kiprahnya menyebarkan fitnah terhadap Syi’ah. (lihat : Provokatif terhadap Syiah karena digaji 2 Juta)

Ketika proyek kebencian ini tidak akan berhenti dengan kedatangan Syekh Al Azhar, maka yang bisa kita lakukan adalah mengeliminasi gerakan-gerakan takfirisme anti ukhuwah Islamiyah. Ada tiga hal yang bisa kita lakukan. Pertama, kembangkan sikap berbaik sangka dan persempit buruk sangka. Kalau ada yang menyebarkan keburukan kelompok lain segeralah tabayun. Kedua, tingkatkan pengetahuan. Semakin tinggi pengetahuan akan semakin luas pandangannya. Ketiga, Tak perlu memonopoli kebenaran. Setiap madzhab bisa punya sudut pandang yang berbeda dengan yang kita miliki. Jika kita meminta pendapat kita dihargai, tentu saja orang lain ingin pendapatnya juga dihargai.

[caption caption="Proyek Kebencian, untuk kepentingan siapa?"][/caption]

Dalam hal ini, saya sadar betul dengan adanya pola hubungan sunni dan syiah yang begitu, namun saya tak ingin terjebak di dalamnya. saya tak ingin mewariskan kebencian kepada sesama muslimin, saya ingin kaum muslimin bersatu padu dan menunjukan keagungan islam. peluang dan faktanya ada serta terjadi.

Di sisi lain pemerintahpun perlu bergerak cepat jangan sampai kelompok ini dengan bebas menyebarkan konflik sektarian dan mengubah Indonesia seperti di Syiria, Yaman dan Irak. Saya sangat setuju dengan menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin seperti ajakan Syekh Al Azhar, dan bukankah Islam yang rahmatan lil’alamin itu adalah ajaran Nabi Muhammad?

22 Desember 2015

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

#KudoBox : Belanja Online Semudah Belanja Di Warteg



Menjembatani pembelanjaan online dengan yang offline adalah salah satu ceruk pasar yang sedang digarap oleh KUDO. Platform ini memang berbeda dengan marketplace lainnya. Jika marketplace lain betul betul mengandalkan jaringan online, maka kudo mengandalkan para agen dan kios yang dekat dengan pembeli. Dengan demikian, masyarakat yang tidak memiliki koneksi internet dan akun bank pun tetap dapat membeli berbagai produk online di sana. Pembelian dapat dilakukan secara tunai di agen yang menyediakan mesin itu.

KUDO merupakan singkatan dari kata Kios Untuk Dagang Online dan mengusung visi “now everyone can shop online” Kudo berniat untuk mengisi ceruk yang masih terbuka lebar ini. Untuk informasi saja, pertumbuhan internet di Indonesia termasuk cepat. Ada 82 juta pengguna internet dan masih ada sekitar 150 juta orang lainnya yang akan masuk ke dunia online dalam beberapa tahun kedepan.

Menurut Henry, pertumbuhan belanja online di Indonesia hanya 0.21 % jauh ketinggalan dibandingkan dengan Amerika dan China. Hambatan belanja online itu adalah permasalahan kepercayaan konsumen terhadap toko online. apalagi bagi toko online yang masih baru. Masalah pembayaran juga menjadi hambatan cukup serius dalam belanja online apalagi dengan maraknya penipuan dari oknum penjual online. 

Dengan KUDO belanja online semudah pesan makanan di warteg. Tunjuk saja, bayar dan kemudian pembelian akan diproses oleh agen kudo. Kelebihannya apa? Pembeli langsung berhadapan dengan agen yang merupakan representasi dari toko KUDO. Pembeli juga tidak perlu tersambung ke internet dan tak perlu melakukan transfer bank. Dengan demikian pembeli tak perlu khawatir dengan penipuan. 

Bagi agen, keuntungannya adalah dia mempunyai jualan yang serupa dengan supermarket tanpa harus memiliki tempat. Bayangkan berapa luas tempat yang harus dimiliki jika agen memiliki ribuan klu barang. Kudo menjadikannya kecil dan sederhana. Hanya sebesar layar tablet ukuran 5 inc saja. Keuntungan lainnya tentu agen akan mendapatkan keuntungan dari selisih barang yang dijual di KUDO. 

Kategori barang yang dijual juga sangat beragam. Didukung oleh berbagai toko online dan aplikasi yang terus disempurnakan, KUDO akan semakin mudah digunakan dan semakin beragam layanannya. Selain toko. Kudo juga menyediakan pembayaran berbagai macam tagihan, mulai dari air hingga listrik dan ada juga pembelian tiket online. 

Dengan adanya kudo, belanja online semudah pesan makanan di warteg. 

#kudobox   #kelasBlogger
 

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

#Kelasblogger : Ngeblog Itu Buang Waktu Saja


Judul sensasional yang aneh
Ciyus? Iya. beneran ini mah. Ngeblog memang buang-buang waktu saja jika menulis yang tidak bermanfaat atau menulis yang tidak dibaca oleh orang. Menurut Kang “Dosen Galau” Arul, dalam #kelasBlogger “berdasarkan penelitian, orang akan membaca sebuah tulisan beberapa detik saja, beberapa paragraf awal saja. Maka pertaruhan pertama sebuah tulisan terletak di paragraf awal. Jika paragraph awal sudah tidak menarik maka tulisan kita akan dilewatkan orang”

Kang Arul menambahkan, “Apalagi jika seluruh blog isinya hanya review dari produk-produk pesanan” Alih alih menjadi blogger yang intinya membagi keseharian, kita menjadi penulis produk-produk. Pesannya, “Blogger harus membranding dirinya sendiri bukan dibranding oleh produk pesanan”

Agar tidak membuang waktu, maka buatlah blog yang menarik, unik dan professional. Oleh karenanya kalaupun blogger diundang dalam sebuah event, maka dia perlu mengetahui “keinginan” brand. Apakah model tulisannya bersifat kehumasan, pemasaran, atau periklanan. Ketiga style tadi akan membedakan dalam tulisan blog dan juga akan sangat disenangi oleh pengundang. 

Keunikan itu juga yang ditekankan oleh Kang Syaifuddin Sayuti salah satu blogger dan reporter kawakan yang mengisi #kelasBlogger Kudo Indonesia. Menurutnya, reportase itu mesti unik agar menarik pembaca. Untuk itu seorang blogger harus memutar otak dan mencari angle yang akan ditampilkan. “Yang penting tulisan di blog itu harus beda dengan blog lain. Apalagi jika meliput sebuah acara yang didatangi oleh banyak blogger, kita harus punya cara pandang yang beda dengan lainnya.” kata Kang Syaifuddin sambil menunjukkan tulisannya tentang perjuangan Fadli, seorang Kompasianer dari Kepri.  

Selain unik dan memiliki angle berbeda, blogger juga harus tetap berpatokan pada faktual, aktual dan keakuratan. Jangan pernah menulis reportase yang kita tidak menjadi saksi mata apalagi menulis hanya berdasarkan khayalan saja. Berdasarkan pengalamannya menjadi Reporter, menulis reportase hanya berdasarkan laporan TV banyak dilakukan oleh jurnalis-jurnalis online. Nah blogger mah jangan seperti itu.

Bagi seorang blogger, berita bisa didapat dari mana saja. Untuk itu blogger mesti mengasah kemampuannya, istilahnya nose for news. Ada pengalaman Kang Syaifuddin yang bertemu secara tak sengaja dengan seorang buruh panggul dengan penghasilan puluhan juta rupiah. Kang Syaifuddin bertemu dengan Henry yang membuat aplikasi-aplikasi android. Dari aplikasi android itulah Henry mendapatkan penghasilan puluhan juta. Menarik untuk ditulis kan.

Keunikan blog juga mendapat tekanan dari Kang Arul. Untuk menjadi unik tidak mesti mencari sensasi yang tak perlu. Kang Arul memberikan contoh beberapa judul berita yang unik dan sensasional “Seorang suami tega menghamili istrinya” atau “Cowok mati di Tambun. Identitas nggak ada, ditanya diam aja, polisi sibuk mencari pelakunya”. 

Nah sudah saatnya untuk tidak membuang waktu dengan menulis yang bermanfaat dan dibaca oleh banyak orang. #KelasBlogger #kudobox #Kudo_indonesia

10 November 2015

0 Comments
Posted in Arrangement, Art, Business

Jodohnya desa, ya Xmart Village




Menurut Prof. Suhono, jika smart village mengupayakan adanya pembenahan di desa-desa dan berupaya menahan laju urbanisasi maka hal ini akan menjadi jodoh sepadan dengan konsep Smart City. Sebab bila arus urbanisasi dari desa tidak ditahan maka segala pembangunan dan permasalahan hanya akan bertumpuk di kota.

Bersyukur, sekarang konsep Smart Village sudah digaungkan. Apalagi didukung oleh XL dengan program Xmart Village nya maka akan semakin banyak desa yang akan diarahkan menjadi desa cerdas.

Program Xmart Village 2.0 adalah layanan dari XL yang mengintegrasikan sejumlah layanan digital yang dikemas dalam suatu program layanan masyarakat. Program-program seperti Mobile Advertising, Mobile Farmers, Musikkamu, Mobile Banking, AMR, Mobile Surveillance, Integrated Website, Call Center, Training, dan XCloud Solution menjadi pemicu dari pengembangan smart village. 

Asyik bener dah jika desa-desa bisa berkembang dengan bantuan teknologi yang cepat, murah dan jangkauannya sangat luas.

Program Xmart Village ini dimulai sejak Januari 2015 dan bertempat di Desa Lamajang, Kabupaten Bandung dan Desa Cipacing, Kabupaten Sumedang ini menerapkan sejumlah inisiatif yang diusung Xmart Village 1.0 dan sejumlah inisiatif baru.

Menurut Onky Kurniawan, Direktur & Chief Digital Service Officer XL “Xmart Village merupakan sumbangsih nyata XL untuk memajukan Indonesia yang diwujudkan dalam program-program tepat guna berbasis teknologi digital bagi masyarakat pedesaan. Saat ini, teknologi digital telah membawa seluruh bangsa Indonesia menuju peradaban baru. Teknologi digital juga telah mengubah bagaimana cara kita hidup, berpikir, dan beraktivitas. Teknologi digital memungkinkan apa yang sebelumnya tidak mungkin dan mampu mengubah masalah menjadi peluang. “

Di Xmart Village 2.0 XL mengimplementasikan 12 inisiatif yang merupakan kombinasi inisiatif lama di Xmart Village 1.0 dan inisiatif baru. Beberapa inisiatif tersebut antara lain pembuatan website sebagai alat promosi wisata Lamajang dan Cipacing. Website ini nantinya diharapkan mampu mempermudah masyarakat luas untuk mendapat informasi mengenai berbagai aktivitas dan tempat-tempat menarik di kedua desa tersebut.

Selain itu XL juga memfasilitasi sara promosi dan penyediaan informasi yang didukung dengan layanan “SMS Blast” yang disebar ke wilayah sekitar yang berisikan konten-konten yang menjadi daya tarik utama desa Lamajang dan Cipancing. XL juga menyediakan layanan serupa call center untuk mendukung promosi pariwisata setempat.

Cipacing, misalnya. Yang tadinya dikenal sebagai pembuat senapang angin, dengan program Xmart Village 2.0 XL masyarakat umum dapat mengenal potensi-potensi lain yang dimiliki. Biaya promosinya juga murah. 

Senada dengan itu, Lurah Lamajang, mengatakan bahwa program Xmart Village 2.0  ini telah mampu mendorong masyarakat pedesaan memaksimalkan potensi desa dengan menerapkan berbagai solusi digital. Desa kamajang yang tadinya tidak dikenal, menjadi desa wisata yang meriah.

Semoga saja, ke depannya makin banyak desa yang diberdayakan oleh program Xmart Villagenya XL ini dan semakin maju dan jayalah desaku.

    Blogger news

    Blogroll

    About