27 Juni 2010

catatan akhir pekan (1). Saya yakin Inilah jawaban bagi doa kalian

Saya merasa bahwa salah satu tugas kepala sekolah adalah membuka jalan dan memastikan bahwa anak didiknya dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. dan saya merasa sudah melakukannya dengan baik.

Tahun ini memang ada kerja sama antara SMA Babussalam dengan ICAS untuk program Islamic Researcher. Para siswa yang diterima dapat melanjutkan kuliah di ICAS dengan fasilitas yang baik, full beasiswa, dapat asrama gratis dan uang saku.

Tahun ini ada 8 orang siswa yang mengikuti testing. dari 8 orang yang diterima untuk melanjutkan wawancara adalah 7 orang. ternyata hanya empat yang bisa berangkat. yang lain dengan beberapa alasan tidak dapat mengikuti wawancara. sebenarnya dari empat yang ikut wawancara dapat diterima dalam program ini. hanya saja satu orang mengundurkan diri karena ingin menghapal Al Qur'an. alasan yang sebanding. jadi hanya tiga orang yang akan positif melanjutkan.

ternyata, tidak mudah juga membuka jalan. dari komposisi tiga orang anak itu, dua diantaranya adalah anak asuh yang punya kewajiban mengabdi pada pesantren selama kurang lebih 1 tahun.  secara keberadaan merekapun sebenarnya akan memberikan keuntungan buat SMA. karena mereka anak yang berprestasi dan saya juga sudah meminta agar diantara mereka diperbantukan di SMA.

kuupayakan ijin untuk bisa menembus dinding birokrasi yang gampang-gampang susah. ijin sudah dikantongi. kuberitakan kabar ini, walaupun mereka berdua terlihat ragu setelah di pengumuman pertama mengalami euforia. kucoba tuk  mengorek keterangan dan
meyakinkan... tak juga berhasil...

hari ini anak-anakku mengirimkan SMS "assalamu alaikum, Abah dengan ini kami ingin mengucapkan beribu terima kasih kepada Abah yang telah memperjuangkan kami tuk kuliah. yang telah berikan kami motivasi dan dukungannya kepada kami. tapi kami tetap memutuskan tidak akan pergi. mohon maaf jika ini membuta abah sangat kecewa. tapi bah kami benar benar ragu  dan kami tidak ingin menjalani ini dengan semua dengan hati ragu dan tidak tenang. dalam hadis dikatakan tinggalkanlahyang ragu dan kamipun memutuskan  ini. kami tidak ingin berbuat zalim kepada orang lain dengan hanya memikirkan diri kami sendiri. dan kami ingin mengikuti prosedur yang ada. kami tidak ingin pergi tanpa rido orang tua. karena rido Allah  ada pada ridho orang tua kan bah? kami mohon abah mau menerima keputusan kami dan tidak membenci kami. mudah-mudahan abah mau menerima kami dalam masa pengabdian kami. kami mohon maaf bah. abah mau memaafkan kami kan bah? kami harap abah bisa mengerti  kondisi kami sekarang... wassalamu 'alaikum . bah sekali lagi kami mohon maaf". SMS yang panjang dan benar-benar dalam tekanan.

masih kucoba tuk meyakini bahwa tidak ada orang yang diambil haknya dan tidak ada prosedur yang dilanggar karena hal itu sudah coba dibicarakan bahkan hingga pimpinan. kutegaskan lagi bahwa restu orang tua bisa diupayakan. namun keputusan rupanya sudah bulat.
AH NAK. AMBIL KESEMPATAN INI. SAYA YAKIN INILAH JAWABAN ALLAH ATAS DO'A KALIAN"

(mungkin itulah usaha maksimal yang dapat kulakukan. pilihan ada pada kalian. semoga sukses)




5 komentar:

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About