19 Oktober 2010

(SEKALI LAGI) ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH

Ibarat kata, "kalau ditarik ke atas, kaki tak tertutupi. kalau ditarik ke bawah kepala tak tertutupi" demikianlah kondisi ibu itu. "untuk menyekolahkan anak-anak sendirian, saya harus ekstra hemat. kalau satu sekolah maka yang satu ini akan saya keluarkan dulu" itulah pendahuluannya ketika menghadap saya.

dua anaknya disekolahkan di sekolah kami (Pesantren Al Qur'an Babussalam). Anak kedua, baru masuk kemarin. Biaya ditanggung oleh Pesantren dan menjadi anak asuh pesantren. yang pertama janjinya akan dibiayai oleh seorang dermawan. beberapa bulan alhamdulillah pembayaran lancar. namun dermawan itu kemudian mendapat beberapa musibah sehingga tidak bisa melakukan kewajibanya. akhirnya sampailah dia di kelas tiga dengan menunggak sejumlah besar pembayaran. dari kami sudah beberapa surat tagihan dilayangkan. tak ada jawaban. sudah beberapa kali surat pemulangan santri yang menunggak dikirimkan. namun santrinya tak mau pulang. keukeuh tinggal di asrama dan belajar apapun yang terjadi. untuk anak seperti itu terus terang pihak pesantren mati kutu. Pada akhir sekolah ini, Si Ibu baru tahu kalau ternyata anaknya "menunggak" lumayan besar.

tak sampai sepekan yang lalu. saya mampir ke sebuah desa di pinggiran sungai citarum. desa itu masuk wilayah Cianjur berbatasan dengan Kab. Bandung Barat. Sekolah yang jauh, biaya yang mahal membuat orang mengkeret setiap kali mendengar kata sekolah. akhirnya temanku mendirikan sebuah sekolah gratis di situ. itupun dengan perizinan yang sangat sulit.

itu yang terjadi di pulau jawa. dekat dengan pusat kekuasaan dan limpahan kekayaan. belum lagi jika kita melihat kondisi di daerah-daerah. anyak cerita tentang susahnya masuk sekolah. ah, sebuah kenyataan hidup yang seperti matahari bersinar terang di tengah hari.

sementara orang orang berjuang keras menyiasati hidup. seorang Menteri yang ngurusi pendidikan baru ngeh kalau orang miskin sangat kesulitan sekolah. TERLALU.

link terkait

2 komentar:

  1. semoga perijinan pendidikan semakin mudah, mentri2 tambah baik, masyarakat sipil tambah berdaya. amin.

    BalasHapus
  2. iyah... masa orang mau membantu mencerdaskan bangsa dipersulit gitu.
    amiin

    BalasHapus

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About