Tahun 2013 pagi-pagi, saya menonton film kartun hitam putih berjudul Frankenweenie. Film yang bercerita tentang seorang anak bernama Victor yang sangat mencintai anjingnya. Dalam sebuah kelas sains yang dibimbing seorang professor nyentrik -bahkan dituduh gila oleh Dewan Kota, yang berhasil menumbuhkan minat sains anak anak bernama Mr. Rzykrusky, Victor mendapat ide untuk menghidupkan kembali anjing kesayangannya yang baru mati beberapa hari. percobaannya berhasil dan anjingnya yang bernama Sparky, bisa hidup lagi.
Namun percobaan selanjutnya malah menimbulkan bencana ketika ada seorang anak yang melihat Sparky bisa hidup lagi dan kemudian memaksa untuk menghidupkan ikan yang sudah mati. percobaan ini juga berhasil namun ternyata tidak seperti hasil percobaan pertama. ikan itu menjadi ikan yang ganas. demikian juga percobaan yang dilakukan teman-temannya yang mencoba menghidupkan hewan-hewan peliharaannya yang sudah mati. hewan-hewan itu menjadi MONSTER.
Fenomena itu yang digarisbawahi oleh Prof. Rzykrusky dalam dialog yang harus saya catat dan bagikan.
Viktor (V): "aku tidak percaya, mereka membiarkan seorang guru olah raga menjadi guru sains. Dia bahkan tidak tertarik dengan sains."
Prof (P) : "di rumah, semua orang adalah ilmuwan bahkan tukang ledengku memenangkan hadiah nobel. Negaramu tidak menghasilkan cukup banyak ilmuwan. selalu butuh lebih. kamu harus menjadi seorang ilmuwan Victor.
(yah... itu juga yang terjadi di negaraku, batin saya. orang dinilai bukan karena kompetensinya, tapi dinilai karena ijazahnya.)
V : "tidak ada yang suka terhadap ilmuwan"
P : "mereka suka apa yang diberikan ilmu pengetahuan pada mereka. tapi bukan itu pertanyaannya. tidak. bukan pertanyaan yang ditanyakan ilmu pengetahuan.
V : "sebenarnya aku punya pertanyaan"
P: "karena itulah kamu menjadi seorang ilmuwan."
(ukuran pertama ilmuwan adalah selalu bertanya dan mencari jawaban. kalau tidak tahu, tanyalah pada ahlinya. jika tak tahu masalah pengairan tanyalah ahli pengairan, bukan tukang cat. bila tak tahu al Qur'an tanyalah ahlinya bukan ahli selainnya. Al Quran menyebut "tanyalah ahlidzir jika kamu tidak tahu" An Nahl : 43)
V : "aku sedang melakukan penelitian. Proyekku itu berhasil dengan baik. Tapi tidak dengan proyek kedua. Aku tidak tahu alasannya."
P : "kalau begitu mungkin kamu tidak mengerti saat pertama kali. orang-orang berpikir ilmu pengetahuan ada di sini -sambil menunjuk kepalanya. tapi ilmu pengetahuan juga ada di sini -sambil menunjuk hati."
(saya pernah mendengar orang mengatakan, "ilmu tanpa agama buta, dan agama tanpa ilmu lumpuh" kutipan ini katanya adalah milik Eisntein. Bukan hanya ilmu yang harus disertai dengan perasaan ikhlas namun semua pekerjaan. sebuah catatan moral yang penting untuk siapapun. Mulai dari tukung cukur hingga gubernur. mulai dari pesinden hingga presiden. Khususnya saya.
P :"yang pertama kali, apa kamu menyukai percobaanmu?
V : "ya"
P : "dan yang kedua?'
V : "tidak. aku bahkan ingin itu berakhir"
P : "kalau begitu kamu telah mengubah variabelnya"
V : "yaah. aku melakukannya untuk alasan yang salah"
(Jadi ingat dengan film Three Idiot yang bagi saya menggetarkan, "belajarlah apa yg kamu sukai maka akan kamu temukan jalanmu" -quote dari Dewi Kertabudi)
P : "ilmu pengetahuan tidak baik maupun buruk victor. tapi ilmu pengetahuan bisa digunakan untuk keduanya. karena itulah kamu harus berhati-hati"
(Ya. selanjutnya berhati-hatilah dalam hidup ini. banyak kerikil, jalan licin, jebakan dan karang yang terjal. hanya orang yang suci yang bisa melewatinya)
semoga aku jadi orang konsisten dan suci. insyaalla All iz well . amien.
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu