Alam Jayagiri -dok pribadi
“Hanya di ketinggian pegunungan saya dapat bahagia!” kata itu tentu
saja diucapkan seorang petualang tulen bukan diucapkan oleh petualang
kebetulan atau karena tidak ada pekerjaan lain. Petualangannya membawa
jauh ke Hindia Belanda, Di tanah jawa. Surga bagi segala hasratnya.
“Betapa senangnya, betapa mudahnya hati ini tersentuh saat berada di
atas gunung, sementara angin berhembus sepoi menerpa pohon kasuarina
dan bintang berkelip menembus atap gubuk hijau tipis. Tiada genting
yang menghalangi kita dari tatapan langit yang ramah. Tiada tembok
gelap yang menyesakkan kita. Di sini kkta bernafas lega dan bebas.”
(Junghuhn di atas Gunung Kawi, 1844).
Dr. Franz Wilehm Junghuhn
Dan itulah dr. Franz Wilhem Junghuhn (26 Oktober 1809) seorang dokter
Belanda yang berasal dari Mansfeld Jerman. Lelaki yang lebih memilih
jalan sepi dan tak mudah untuk mencintai Sunda dan Jawa. Segala
kecintaan dan hasratnya ditumpahkan di Sunda. Maka dijelajahi Sunda yang
eksotik hampir selama 30 tahun. Penjelajahan sekaligus penelitiannya
ditumpahkan dalam berbagai tulisan dan sketsa indah. Junghuhn menulis
“Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat,
selama 12 tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan
Sunda yang mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak
yang sepi, dan tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali
KECINTAAN pada pekerjaan itu dan ANTUSIASME.”
peta jawa junghuhn dan citra satelit
Disentri amuba menaklukan pencinta gunung, tumbuhan dan alam ini pada
24 April 1864. Junghuhn dimakamkan di Jayagiri Lembang. Di tempat yang
sangat dipuja dan dicintainya dia minta untuk dihadapkan ke Tangkuban
Parahu, ”Bukakan jendela itu, agar aku bisa menatap Tangkuban Perahu
untuk yang terakhir kalinya, dan biar kuhirup udaranya yang bersih.”
Dan pada tanggal 3 april 2013, saya menemuinya. Dalam kesepian dan
ketidakhirauan manusia sekitarnya. Di sebuah Cagar yang -harusnya-
dilindungi, kutemui Junghuhn di bawah tugu yang menandai kuburnya. tak
ada keluh kesah. hanya malu atas ketakhirauan diri atas kecintaannya
pada alam sekitar dan atas jasanya
Makam Junghuhn Jaya Giri
Cagar Budaya Junghuhn
Situ Patengan salah satu karya Junghuhn
Hebat ya ilmuan yang memiliki rasa kecintaan terhadapa profesi dan pekerjaannya. Dia dapat mengukir sebuah prestasi yang luarbiasa dengan karya-karyanya.
BalasHapusSukses selalu
Salam wisata
bisa masuk paket wisata juga gan...
BalasHapus