12 Juli 2010

karena cinta, harus rela melepasmu

"apa dia tidak akan menangis?" tanya istriku, umminya anak-anak. Lahiriahnya, dia mengkhawatirkan anak kedua kami berdua yang akan dirantaukan. saya menebak justru dia mengkhawatirkan dirinya sendiri. tidakkah umminya akan menangis?
Teringat ketika merantau ke yogya tahun 1985, aku menangis di bis. beberapa hari masih juga menangis. itulah senjata terampuh mengobati kerinduan atau lebih tepatnya kemanjaan karena baru berpisah dengan orang tua. saat itu aku hanya diantar kakakku yang sudah kuliah di yogya untuk disekolahkan di Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. saat itu tak kulihat ibuku menangis. beliau menangis ketika mendapat kabar saya digundul di sekolah. digundul merupakan pertanda buruk bagi siswa mu'allimin.
SI Abang -demikian panggilan di rumah selain Muhammad. dan panggilan sering berubah sesuai dengan naik turunya emosi menjadi Madun saja- akan disekolahkan di Jombang. Sekolah penghapal Al Qur'an. tempat yang lebih jauh daripada sekolah saya di yogya. harapannya dia bisa menyediakan petak-petak surga buat kami. tidak perlu terlalu besar... mendapat tempat di samping Rasulullah tentu menjadi kebanggan tersendiri.

tak ada pengalaman kami berjauhan dengan anak-anak anak untuk jangka waktu yang lama.  sejak kecil mereka tidur sekamar dengan kami. baru beberapa tahun terakhir mereka punya kamar masing masing. pernah mereka diikutkan pesantren kilat yang kilat. hanya tiga hari. selebihnya mereka tak pernah jauh.

inilah pengalaman pertama merantaukan anak. keputusan penting dengan berbagai pertimbangan sudah ditetapkan. Mudah-mudahan cita kami tercapai. akan sangat berat. justru karena hidup semakin berat harus rela melepasmu. kupinjam status Kak Me "....Justru karena cinta, harus rela melepasmu nak..

9 komentar:

  1. insya Allah berpisah lebih baik.

    foto anak pada gambar ini manis sekali...

    BalasHapus
  2. terima kasih... mudah-mudahan mendapat hikmahnya... (foto dari sini lho http://www.kapanlagi.com/p/342.jpg)

    BalasHapus
  3. aamiin...doa yg sama untuk anakku...btw...jadi dulu wkt k yogya nangis juga ya kang..? anakku nangis ndak ya..? d depanku dia ndak nangis entahlah d belakangku...

    BalasHapus
  4. biasa nya nangis itu krna blm terbiasa, nanti jga klo udh terbiasa ga kan apa2...

    BalasHapus
  5. kang.. belajar dari aku kang.. udah 2 kali mengalami hal ini. Kadang gak tahan juga airmata berjatuhan setelah mengantar mereka... apalagi dirumah, kalau melihat kamar mereka.. uh.. sesaknya hati ini kang.....

    BalasHapus
  6. hiks...
    keinget pas asrama dulu...
    semoga betah ananda disana ya pakde..

    BalasHapus

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About