Sirah Al Halabi menceritakan kejadian seputar pengangkatan imam Ali
bin Abi Thalib sebagai berikut :
Berita tentang pengangkatan Ali bin Abi Thalib as, demikian cepat
menyebar sampai pelosok daerah. Berita itu sampai juga kepada Al Harits bin Al
Nu’man Al Fihri. Mendengar berita itu Al Harits segera menuju Madinah. Setelah
mengikatkan kudanya di depan pintu Mesjid, dia memasuki mesjid.
Di Dalam Nabi dikelilingi oleh para sahabatnya. Duduklah al Harits
di hadapan Nabi, lalu berkata, “Wahai Muhammad, engkau menyuruh kami untuk
mengakui bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan mengakui bahwa engkau adalah
Rasulullah, kami terima itu. Engkau juga menyuruh kami untuk melaksanakan shalat di siang dan malam 5
shalat, kau suruh kami untuk shaum di
bulan Ramadhan, kami disuruh membayar zakat, kami diperintahkan untuk haji,
kami terima semua itu.
“Tapi engkau belum rela dengan semua itu, sehingga engkau
mengangkat tangan dan mengutamakan keponakanmu. Engkau berkata, “Siapa yang aku
adalah maulanya, maka Ali juga sebagai maulanya” Apakah ini merupakan perintah
Allah atau keinginanmu?”
Dengan wajah memerah menahan amarah, Rasulullah saw berkata, “Demi
Allah, yang tidak ada tuhan kecuali Dia,
sesungguhnya keputusan itu dari Allah, bukan dariku” Rasulullah mengulangi
perkataannya sampai tiga kali.
Mendengar itu Al Harits segera berdiri sambil berguman, “Ya Allah,
jika yang dikatakan Muhammad adalah benar, maka hujanilah kami dengan batu dari
langit, atau datangkanlah kepada kami adzab yang pedih” demi Allah, belum
sampai Al Harits ke pintu mesjid, maka Allah menghujaninya dengan batu. Batu-batu
itu menimpa kepala dan badannya hingga Al Harits mati di tempat.
(Sirah Al Halabiyyah, Juz 3 hal 328 cet. 2010)
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu