27 Januari 2014

(Miracle of Love) Apa yang terjadi dengan Rasul?

Perang uhud adalah salah satu perang penting yang dijalani kaum muslimin. Pada tahap pertama kaum muslimin yang berjumlah 700 mendapatkan kemenangan  dan dapat memukul mundur pasukan kafir Quraisy yang dipimpin Khalid bin Walid. Kemenangan ini tak lepas dari strategi Rasulullah menempatkan pasukan pemanah di Jabal Rummat (Bukit Pemanah). Namun karena tergoda kemilau dunia, sebagian besar pemanah itu meninggalkan pos yang sudah ditetapkan Rasulullah. Para pemanah itu ikut berebut harta rampasan perang.



Melihat Jabal Rummat itu kosong, Khalid bin Walid memutar arah dan menaiki Jabal Rummat. Dari atas bukit itulah kemudian kaum Kafir Quraisy memukul mundur pasukan kaum muslimin. kali ini pasukan kaum muslimin terpontang panting bahkan sebagian orang melarikan diri dan melupakan Rasullah saw. Al Qur'an menyebutkan masa itu, "(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorang pun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput daripada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran : 153)

Pada saat seperti itulah muncul isyu bahwa Rasulullah sudah meninggal. Berita seperti itu cepat tersebat dan tambah membuat pasukan kaum muslimin ciut hatinya. Kabar itu juga sampai ke Madinah. Maka pecahlah isak dan tangisan di penjuru kota Madinah.

Saat itu keluarlah seorang wanita dari kalangan kaum Anshar dari rumahnya, di tengah-tengah jalan dia diberitahu bahwa bapaknya, anaknya, suaminya dan saudara kandungnya telah tewas terbunuh di medan perang. Ketika dia memasuki sisa-sisa kancah peperangan, dia melewati beberapa jasad yang bergelimpangan, “Siapakah ini?”, tanya perempuan itu. “Bapakmu, saudaramu, suamimu dan anakmu!”, jawab orang-orang yang ada di situ. Perempuan itu segera menyahut, “Apa yang terjadi dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?!” Mereka menjawab, “Itu ada di depanmu.” Maka perempuan itu bergegas menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa alihi wa sallam dan menarik bajunya seraya berkata, “Demi Allah wahai Rasulullah, aku tidak akan mempedulikan (apapun yang menimpa diriku) selama engkau selamat!”

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About