Perang uhud adalah salah satu perang penting yang dijalani kaum
muslimin. Pada tahap pertama kaum muslimin yang berjumlah 700
mendapatkan kemenangan dan dapat memukul mundur pasukan kafir Quraisy
yang dipimpin Khalid bin Walid. Kemenangan ini tak lepas dari strategi
Rasulullah menempatkan pasukan pemanah di Jabal Rummat (Bukit Pemanah).
Namun karena tergoda kemilau dunia, sebagian besar pemanah itu
meninggalkan pos yang sudah ditetapkan Rasulullah. Para pemanah itu ikut
berebut harta rampasan perang.
Melihat Jabal
Rummat itu kosong, Khalid bin Walid memutar arah dan menaiki Jabal
Rummat. Dari atas bukit itulah kemudian kaum Kafir Quraisy memukul
mundur pasukan kaum muslimin. kali ini pasukan kaum muslimin terpontang
panting bahkan sebagian orang melarikan diri dan melupakan Rasullah saw.
Al Qur'an menyebutkan masa itu, "(Ingatlah) ketika kamu lari dan
tidak menoleh kepada seseorang pun, sedang Rasul yang berada di antara
kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas
kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati
terhadap apa yang luput daripada kamu dan terhadap apa yang menimpa
kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali Imran : 153)
Pada
saat seperti itulah muncul isyu bahwa Rasulullah sudah meninggal.
Berita seperti itu cepat tersebat dan tambah membuat pasukan kaum
muslimin ciut hatinya. Kabar itu juga sampai ke Madinah. Maka pecahlah
isak dan tangisan di penjuru kota Madinah.
Saat itu
keluarlah seorang wanita dari kalangan kaum Anshar dari rumahnya, di
tengah-tengah jalan dia diberitahu bahwa bapaknya, anaknya, suaminya
dan saudara kandungnya telah tewas terbunuh di medan perang. Ketika dia
memasuki sisa-sisa kancah peperangan, dia melewati beberapa jasad yang
bergelimpangan, “Siapakah ini?”, tanya perempuan itu. “Bapakmu,
saudaramu, suamimu dan anakmu!”, jawab orang-orang yang ada di situ.
Perempuan itu segera menyahut, “Apa yang terjadi dengan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam?!” Mereka menjawab, “Itu ada di depanmu.”
Maka perempuan itu bergegas menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
alihi wa sallam dan menarik bajunya seraya berkata, “Demi Allah wahai
Rasulullah, aku tidak akan mempedulikan (apapun yang menimpa diriku)
selama engkau selamat!”
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu