Nabi Yusuf as yang memiliki keelokan wajah yang tak ada tandingannya telah dibawa ke Mesir dan didagangkan di pasar budak.
Para pembeli yang tak mengetahui jati diri Nabi Yusuf sangat tertarik dengan keelokan dan bagusnya fisik Yusuf. Mereka berlomba-lomba menawarkan harga yang sangat mahal untuk membelinya.
Pedagang budak yang membawa Yusuf dengan budak lainnya, mematok harga yang sangat-sangat tinggi untuk Yusuf. Namun harga yang sangat tinggi itu tak memadamkan hasrat pembeli untuk membeli Yusuf. Seperti sebuah barang di pasar lelang, harganya melambung dari detik demi detik.
Pedagang budak akhirnya mematok harga akhir. Harganya adalah misyk sebanyak lima kali berat badan yusuf. Misyk adalah sejenis minyak wangi yang pada saat itu merupakan komoditas elite lagi sangat mahal. Komoditas ini tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Hanya pedagang dan orang sangat kaya saja yang punya. Apalagi lima kali berat badan Yusuf? Pedagang budak dengan cerdik memanfaatkan situasi. Dia ingin mendapatkan keuntungan sangat berlipat dari pasar Mesir yang hingar bingar.
Mendengar harga Yusuf yang sangat di luar perkiraan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pembeli. Timbullah sas sus di sana sini. mereka mengatakan bahwa pedagang budak tak hendak menjual Yusuf kepada mereka.
"Harga ini tidak rasional!" kata sebagian besar pedagang.
"Memang kenapa?" Tanya yang lain.
"Pedagang budak itu ingin mengambil keuntungan yang sangat banyak dari pembeli. ini zalim" kata yang lainnya menimpali.
"Ya... jual beli yang sangat aneh" kata mereka penuh ketidak puasan.
"Tapi, aku betul-betul menginginkan Yusuf" kata seorang pedagang, tak bisa menyembunyikan hasrat sekaligus kekecewaannya.
Tiba-tiba saja, di tengah sas sus dan ketidakpuasan pembeli, seorang wanita tua berdiri dan maju ke tengah tempat penawaran. Orang yang tahu siapa wanita itu merasa heran dan takjub.Wanita itu hanyalah seorang pembuat tikar biasa. Harga Yusuf yang sampai di langit ke tujuh tentu akan membuat wanita itu pingsan tujuh turunan.
Sambil membawa tikar murah yang dibuatnya sendiri wanita itu maju ke tengah tempat pelelangan. Dia berkata, "Tikar ini saya sendiri yang membuatnya. Dengan tikar ini, saya ingin membeli Yusuf".
Sejenak keheningan menguasai tempat jual beli itu disusul suara tertawa yang sangat keras seakan meruntuhkan tempat itu. Suara tawa menggelegar kemudian disusul suara cemoohan atas tawaran si wanita tua itu.
"Kamu sudah gila?" Kata pedagang budak, "Permata seindah ini dengan apa kau tawar?" lanjutnya.
"Saya tahu harga sesungguhnya dari pemuda itu" Timpal si wanita tua "Kalian harus tahu tujuan saya sebenarnya"
"Ketahuilah, saya lakukan ini agar nanti semua orang tahu seorang wanita tua ini pernah ikut menawar harga Yusuf. Saya hanya ingin dicatat dalam sejarah. Bagi saya hal itu sudah sangat cukup"
Para pembeli yang tak mengetahui jati diri Nabi Yusuf sangat tertarik dengan keelokan dan bagusnya fisik Yusuf. Mereka berlomba-lomba menawarkan harga yang sangat mahal untuk membelinya.
Pedagang budak yang membawa Yusuf dengan budak lainnya, mematok harga yang sangat-sangat tinggi untuk Yusuf. Namun harga yang sangat tinggi itu tak memadamkan hasrat pembeli untuk membeli Yusuf. Seperti sebuah barang di pasar lelang, harganya melambung dari detik demi detik.
Pedagang budak akhirnya mematok harga akhir. Harganya adalah misyk sebanyak lima kali berat badan yusuf. Misyk adalah sejenis minyak wangi yang pada saat itu merupakan komoditas elite lagi sangat mahal. Komoditas ini tidak dimiliki oleh kebanyakan orang. Hanya pedagang dan orang sangat kaya saja yang punya. Apalagi lima kali berat badan Yusuf? Pedagang budak dengan cerdik memanfaatkan situasi. Dia ingin mendapatkan keuntungan sangat berlipat dari pasar Mesir yang hingar bingar.
Mendengar harga Yusuf yang sangat di luar perkiraan menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pembeli. Timbullah sas sus di sana sini. mereka mengatakan bahwa pedagang budak tak hendak menjual Yusuf kepada mereka.
"Harga ini tidak rasional!" kata sebagian besar pedagang.
"Memang kenapa?" Tanya yang lain.
"Pedagang budak itu ingin mengambil keuntungan yang sangat banyak dari pembeli. ini zalim" kata yang lainnya menimpali.
"Ya... jual beli yang sangat aneh" kata mereka penuh ketidak puasan.
"Tapi, aku betul-betul menginginkan Yusuf" kata seorang pedagang, tak bisa menyembunyikan hasrat sekaligus kekecewaannya.
Tiba-tiba saja, di tengah sas sus dan ketidakpuasan pembeli, seorang wanita tua berdiri dan maju ke tengah tempat penawaran. Orang yang tahu siapa wanita itu merasa heran dan takjub.Wanita itu hanyalah seorang pembuat tikar biasa. Harga Yusuf yang sampai di langit ke tujuh tentu akan membuat wanita itu pingsan tujuh turunan.
Sambil membawa tikar murah yang dibuatnya sendiri wanita itu maju ke tengah tempat pelelangan. Dia berkata, "Tikar ini saya sendiri yang membuatnya. Dengan tikar ini, saya ingin membeli Yusuf".
Sejenak keheningan menguasai tempat jual beli itu disusul suara tertawa yang sangat keras seakan meruntuhkan tempat itu. Suara tawa menggelegar kemudian disusul suara cemoohan atas tawaran si wanita tua itu.
"Kamu sudah gila?" Kata pedagang budak, "Permata seindah ini dengan apa kau tawar?" lanjutnya.
"Saya tahu harga sesungguhnya dari pemuda itu" Timpal si wanita tua "Kalian harus tahu tujuan saya sebenarnya"
"Ketahuilah, saya lakukan ini agar nanti semua orang tahu seorang wanita tua ini pernah ikut menawar harga Yusuf. Saya hanya ingin dicatat dalam sejarah. Bagi saya hal itu sudah sangat cukup"
Ending yang mengejutkan...keberanian seorang wanita tua dalam menawar nabi Yusuf...
BalasHapusjadi, yang bisa beli Nabi Yusuf ini, suaminya zuleha, ya? atau bagaimana?
Akhirnya memang dibeli oleh penguasa mesir saat itu (suaminya Julaeha) karena harga yang ditawarkan memang hanya bisa dibeli oleh para penguasa.
BalasHapus