09 Februari 2015

Berbagi aksi sosial lewat Voluntourism


Mengajar di tempat tujuan wisata, salah satu kegiatan yang bisa dilakukan travel blogger. (Kegiatan mengajar di SMA Babussalam Wakatobi)
Apa lagi Voluntourism itu? Saya Tanya mbah google ternyata maksudnya adalah berwisata sambil melakukan kegiatan sukarela di satu tempat. Mungkin apa yang saya lakukan di Batam, bisa disebut sebagai salah satu bentuk voluntourism (lihat tulisan saya : Menikmati batam sambil jadi Volunteer atau Mengasah jiwa dalam voluntourism. Di Batam, selain membantu pembangunan rumah saya juga menikmati beberapa wisata dan kuliner batam.

Ide voluntourisme ini sangat menarik karena beberapa tempat indah di Indonesia justru membutuhkan bantuan. Tengok saja tulisan Kompasianer Arif L. Hakim berjudul Ngalap Berkah dari Ngeblog di Kompasiana. Bertugas sebagai relawan Indonesia Mengajar dan ditempatkan di lokasi yang indah tapi cukup terisolir secara geografis. “Kampung yang saya tempati tanpa sinyal. Minim listrik. Jangkauannya pun jauh. Dan tak ada sarana transportasi umum (public boat).” Tulis Arif.

Untung saja Arif bisa menuliskan pengalaman-pengalamannya untuk kita sehingga kita mafhum bahwa banyak tempat Indah di Indonesia masih memerlukan uluran tangan kita. Karena kegiatannya dituliskan di Kompasiana, maka Arif pun mendapatkan support dari Kompasianer dan bloger.

Melihat ini saya pikir tak ada salahnya Departemen Pariwisata, Travellerkaskus bekerja sama dengan para tavel bloger dalam kegiatan voluntourism ini. Para travel bloger tentu saja dengan senang hati menuliskan pengalaman mereka selama perjalanan. bisa saja mereka mampir ke satu kampung atau sekolah, tanya itu dan ini, serta kemudian dituliskan dalam reportasenya.

Para travel bloger juga bisa dimanfaatkan keahliannya. Secara penerawangan saya, para travel bloger itu berasal dari kelas menengah ke atas. Secara financial dan taraf pendidikan saya rasa cukup untuk dimanfaatkan dalam salah satu kegiatan relawan di tempat wisata tujuannya. Masalahnya kan para travel bloger itu tidak tahu tempat mana saja yang mesti dibantu, bantuannya juga bentuknya seperti apa?

Dinas pariwisata mungkin saja bisa membuat sebuah wadah khusus untuk mewadahi para tavel bloger yang ingin menikmati wisatanya sambil beramal. Bisa juga membuat situs atau aplikasi berbasis android untuk mengumpulkan informasi kebutuhan tempat-tempat wisata kita. Aplikasi atau situs ini menghubungkan travel bloger dan tempat yang mau dibantu. Pengelola berperan sebagai perantaranya. Dengan demikian para travel bloger yang kebetulan mampir ke tempat tujuannya bisa mengetahui apa dan di mana saja dia dibutuhkan.

Tanpa bantuan dan dukungan dari pihak terkait dan komunikasi sebelumnya toh susah para travel bloger mengetahui tempat yang mesti dibantunya di tempat tujuan wisata. Masa sih ujug-ujug (Tiba-tiba saja) datang ke satu tempat dan minta ngajar ini itu. alih-alih disambut malah diusir.

Dengan informasi sebelumnya kita bisa menikmati keindahan Indonesia sambil membantu saudara-saudara yang memerlukannya. Semoga maju Indonesiaku
Menikmati indahnya pantai Wangi-wangi di sela-sela pembangunan sekolah
Satu senja di wangi-wangi
Banyaknya motor dengan cc besar di wakatobi menjadi salah satu keunikannya

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About