24 Juni 2007

Bertengkar karena Ka'bah

    aneh memang, bertengkar karena Ka'bah. bagaimana bisa? bisa saja. saya buktinya
    ceritanya begini. di satu jongko di Pasar Seng, tempat paling terkenal di Mekah setelah Mesjidil Haram dan tempat pavorit jemaah haji untuk belanja, saya memang sedang mencari oleh-oleh yang murah untuk sanak saudara di Indonesia. suasana tidak terlalu rame, karena sebagian jemaah sudah pada pulang. kami biasanya mengambil rombongan kedua, kloter terakhir sehingga datang dekat dengan waktu pelaksaan ibadah dan pulang setelah sebagian besar jemaah haji Indonesia pada pulang. sistem ini punya keuntungan sendiri. pertama ketika datang jemaah masih dalam keadaan fit dan sehat untuk melaksanakan ibadah yang wajib yaitu ARMINA (Arafah, Muzdalifah dan Mina). kedua, kami bisa mendapat kesempatan untuk menikmati Mesjidil Haram, karena sebagian besar jemaah sudah pulang. ketiga, harga-harga di pasar sudah harga banting.
    Nah kesempatan ketiga inilah yang coba saya pergunakan. maklumlah saya tidak banyak uang untuk membeli banyak barang. maka sore itu setelah shalat ashar di Mesjidil Haram saya melaksanakan tawaf di Pasar Seng. tentunya tawaf ini tidak pernah dianjurkan oleh Nabi atau ulama manapun. itu hanya
guyonan para jemaah haji untuk menyebut shoping di Pasar seng dengan sebutan tawaf.
    celingak celinguk, melihat ke kiri dan ke kanan, mencari barang yang dirasa cocok. biasanya saya cari jongko yang rada sepi, dijaga oleh orang yang kelihatannya ramah. saya malas jika harus berdesak-desakan di satu jongko dengan sesama sebangsa
atau bangsa lain.
    berlabuhlah hati saya ke sebuah jongko di dekat hotel Hilton. orangnya ramah, lembut dan baik hati (kelihatannya). saya melihat-lihat barang yang dipajang. mulai dari jam tangan, gantungan kunci dan serbaneka perental-perentil barang yang dipajang seadanya. sebetulnya barang-barang itupun bisa didapat di
indonesia. tapi entah kenapa kita lebih senang memberati koper kita dengan barang dari Mekah.
    Ketika mengumpulkan barang yang akan saya beli, Si penunggu dengan bangga berkata "Mekah ini dimuliakan karena Ka'bah. Ka'bah lebih mulia dari apapun yang ada di dunia. oleh karena itu kalian datang ke sini untuk berziarah ke sini"
    Spontan saja saya bilang "saya lebih suka berziarah ke Madinah. Di sana Ada R
asulullah. Rasulullah lebih mulia dari makhluk manapun, bahkan Ka'bah sekalipun"
    "tidak, Ka'bah lebih mulia dari apapun dan Rasulullah sudah mati" dia menukas dengan nada mulai meninggi. tidak begitu mengherangkan buat saya mendengar pandangan orang saudi yang menganggap Rasulullah sudah Mati. yang membuat saya tidak mau terima adalah ucapannya terhadap Rasulullah dengan kata qad maat (sudah mati)  bukan dengan kata lain yang lebih layak, misalnya saja menggunakan kata wafat yang menurut saya lebih sopan.
    "tidak, Rasulullah tidak mati, dia hidup, dia lebih mulia dari makhluk apapun dan Ka'bah hanyalah tumpukan batu" tukas saya.
    Rupanya dia tidak menerima kata-kata saya. dia segera turun dari jongkonya dan mendekat dengan tergesa-gesa. mengambil semua barang di tangan saya dan mendorong saya dengan kasar sambil berkata "pergi, pergi, ente orang musyrik, kafir, zindiq..." dan berbagai kata-kata yang tidak ingin saya dengar.
  Sayapun tak ingin memperpanjang masalah dengan meladeni orang tersebut. daripada dicecar berbagai pertanyaan oleh askar saudi yang fanatik lebih baik segera menghilang dari peredaran.
  saya segera pergi dengan diiringi pandangan mata orang-rang di sekitar saya. dari pandangan itu saya paham mereka kebingungan kenapa saya dimaki-maki oleh penunggu warung itu. ma fi musykilah lah, yang penting bagi saya Rasulullah lebih mulia dari makhluk manapun, bahkan Ka'bah.

11 komentar:

  1. Sepakat abang....
    kabah... terus bersinar karna pantulan cahaya dari Raudha
    di Madinah....

    tanpa itu langit dan bintang gemintang akan layu dan bermurung durja....

    salam sayang selalu untuk abang....


    ~ Kelana ~

    BalasHapus
  2. terima kasih banget atas komentarnya

    BalasHapus
  3. hmmm.... :) ternyata nggak cuman di Indonesia ya kang..? mudahnya kata2 musyriq/kafir/zindiq itu keluar...

    setuju atuh akang... Kanjeng Rasul lebih mulia dari mahluk manapun. huwe... tapi kadang bukannya kita harus berhati2 ya.. daripada jadi fitnah. hmmm... tapi memang susah ketemu sama orang fanatik akan sesuatu dengan membabi buta seperti itu... na'udzubillahi mindzalik... semoga kita dijauhkan dari prasangka dan pengagungan sesuatu melebihi mengagungkan Allah Tuhan Semesta Alam.

    BalasHapus
  4. hmm...
    kenapa seh harus ribut soal mana yang lebih mulia..mana yang lebih bersinar?
    kedua tempat atau tempat manapun yang pernah disinggahi Rasulullah menggetarkan semuanya..itu semua karena Rasulullah dan sejarahnya..

    Jadi bukan karena tempat..tapi karena Rasulullah..

    :)

    BalasHapus
  5. jadi setujukan, kalau itu karena Rasulullahnya?

    BalasHapus
  6. iya seeh..
    cuman ingat..ini karena Rasulullah dan jelasnya karena sejarah yang 4WI berikan pada tempat itu sehingga setiap tempat punya arti sendiri - sendiri
    ..saya tidak "lebih" memuliakan tempat manapun mana pun..

    BalasHapus
  7. bagaimana kalau tempat itu emang dimuliakan allah?

    BalasHapus
  8. yeeeh..maskudnya...
    tempat manapun yang ada sejarah Islam-nya tidak ada yang saya anggap "lebih" mulia atau kasarnya diberi rangking mana tempat mulia no. 1 mana tempat mulia no. 2, mana tempat no.3.....daripada mikirin gituan..mendingan ibadah aja dan banyak2 introspeksi dan minta ampun kalo ada di madinah aatau makkah (aah, jadi tambah kangen) atau dimanapun kita ada..

    dan 4WI memang me-muliakan Makkah dan Madianah (Raudhah) dengan segala sejarah atas Islam maupun Rasulullah dan tujuan adanya dua kota itu..sampai sampai kota Makkah adalah kota haram dan Sebagian Kota Madinah juga merupaan Kota Haram. Lagipula, Saya pikir 4WI pun memuliakan tempat manapun yang merupakan tempat perjuangan Islam..misalnya Masjidil Aqsa..

    Tetap yang paling MAha Segalanya (mulia) tetap 4WI SWT dan manusia yang Ummi adalah Rasulullah

    ..gitu aja kok repot..

    yang penting..ibadah..ibadah..ibadah..ibadah..ibadah dunia..dan ibadah akhirat

    BalasHapus
  9. ga kok..ga sewot..keliatan gitu coz bhasa tulisan aj kali ya..
    hehehe
    mayasari bakti pe pe deee...(cape dee)


    BalasHapus
  10. jaka sembung naik ojek...
    emang dulu ada ojek ya?

    BalasHapus

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About