09 Maret 2008

HATI-HATI DENGAN BERBAGAI UPAYA PENIPUAN

Sepekan yang lalu ke kantorku datang sebuah fax yang berisi undangan pelatihan bagi pengurus Koperasi dan UKM. pelatihan itu sendiri terkait -menurut surat itu- dengan sosialisasi penerapan rencana strategis Kementrian Koperasi dan UKM untuk mendorong perbaikan ekonomi rakyat yang berupa bantuan perkuatan struktur modal dan bimbingan teknis bagi koperasi dan ukm yang mendapat undangan dan hadir pada acara tecknical meeting.

Surat itu demikian meyakinkan karena berlogo Kementrian Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. namun, surat yang meyakinkan itu kemudian diikuti dengan pernyataan dan praktek-praktek yang ganjil, yang tidak biasa dilakukan oleh instansi atau lembaga yang mengadakan pelatihan. apalagi dengan skala nasional dan kontek acara yang akan dilakukan.

keanehan pertama : setiap peserta harus langsung berhubungan dengan panitia pelaksana yang bernama Drs. HM. Ridwan Pardede M. Si. dengan no hp 081399733614. Sekretaris yang pertama kali menghubungi nomor ini sampai dimarahin oleh oknum bernama ridwan pardede itu. kata ridwan yang harus menghubungi adalah peserta langsung bukan yang lain. padahal dalam kaitannya dengan lembaga, dan kapasitas pelatihan serta dana yang akan dikucurkan, yang paling berhak menghubungi dan meminta kejelasan panitia adalah orang yang mempunyai otoritas di lembaga bukan personnya.

akhirnya calon peserta mencoba menghubungi dan masih dijawab oleh ridwan. sampai saat itu tidak ada kecurigaan sedikitpun. dalam kontak personal itu ditanyakan persyaratan apa saja yang mesti dipenuhi. jawabannya hanya mengisi formulir yang disediakan dan mengisi NO REKENING PRIBADI, bukan punya yayasan, koperasi atau lembaga. untuk apa? itulah keanehan kedua

Keanehan kedua, Rekening pribadi diperlukan untuk menerima kucuran dana insentif, uang transportasi, akomodasi hotel, konsumsi dan uang saku yang akan diberikan dua hari sebelum acara dilaksanakan. Aneh bin ajaib. di setiap pelatihan yang dilaksanakan pemerintah, selalu diminta tanda bukti atas perjalanan kita. entah tiket atau apalah yang bisa membuktikan keberangkatan. lalu uang saku dan segalanya biasanya diberikan setelah acara selesai bukan sebelum acara dimulai.

keanehan ketiga, setelah rekening pribadi didapat maka si ridwan ini meminta calon peserta (tertipu) untuk melihat rekeningnya dengan segera. nah di sinilah fase penipuan terjadi. karena seperti penipuan-penipuan yang berujung pangkal di ATM korban seperti kerbau dicucuk hidung. tidak tahu bahwa duit dia sedang disedot. menurut pengakuan salah satu korban yang duitnya disedot hingga 4,900.000,- dia memang melihat bahwa ada uang masuk sebesar 5 juta ke rekeningnya. dan pada saat itu si penipu betul-betul meyakinkan korban bahwa uang sudah masuk dan giliran korban yang harus mentransfer kembali uang itu untuk biaya pelatihan lainnya seperti penginapan dan konsumsi. berbekal keyakinan itulah maka korban mentransfer uangnya ke rekening penipu, dan ..... lenyaplah uang dia sebesar 4,9 juta itu.

keanehan keempat, pelatihan di manapun selalu meminta surat-surat pengantar. dari lembaga yang mengutus atau instansi pemerintah terkait. hal ini tentu dilakukan untuk meyakinkan bahwa peserta yang hadir betul-betul mewakili lembaga penerima. tapi dalam pelatihan ini tidak diminta sedikitpun. betul-betul aneh

sudah banyak korban penipuan yang kian hari kian beragam, baik dari motif dan caranya. yang diperlukan adalah kejelian dan ketenangan dan informasi yang memadai. jangan terburu nafsu bila mendapatkan hal-hal yang terkait dengan undian dan bantuan. hubungi pihak yang kompeten. jangan sekali-kali percaya pada nomor telepon yang ada dalam surat atau brosur karena tentu saja hal itu sudah diatur. jika tidak tahu nomor teleponnya tanyakan ke informasi (108). jika sudah menemukan nomornya tanya kepada mereka adakah undian dan kegiatan seperti tertera dalam surat atau brosur. jika ada bagaimana prosedurnya.

jangan sekali-kali percaya jika sudah berkaitan dengan ATM. karena uang undian atau bantuan biasanya diserahkan dengan disaksikan dan disahkan oleh notaris. dan tidak pernah disalurkan lewat atm. jangan percaya jika oknum minta uang administrasi atau pajak.

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About