07 Januari 2009

(republish) Khutbah Yang Beda


(Catatan ini saya buat ketika melaksanakan ibadah haji tahun 2008. Saat itu terjadi pembantaian di Gaza dan menuai reaksi keras dari dunia international 11/7/2014)


Layar tv menayangkan seorang ibu Palestina berteriak histeris “di mana orang arab, di mana orang islam…” Teriakan menusuk-nusuk kalbu dari seorang ibu Palestina menyaksikan anak-anak bangsanya dibantai tanpa ada bantuan memadai dari saudara-saudara arabnya dan juga dari saudara-saudara seimannya.


Saya menyaksikan pembantaian itu di tanah suci Mekah dan Madinah, pusat pertemuan kaum muslimin dengan hati remuk redam. Yang membuat hancur lagi, seakan tumpahan darah itu belum bisa membuat kaum muslimin bergerak. Jemaah haji hanya teringatkan ketika khatib Jumat membacakan untaian doa dalam khutbah-khutbahnya. hanya di itu.  


Kekesalan itu sedikit terobati dengan sebuah khutbah di Mesjid Nabawi. Khutbah Jum’at ini menjadi khutbah yang sangat berbeda bagi saya. 


saya katakan berbeda karena baru kali itu saya mendengarnya di Mesjid Nabawi. Saya tidak pernah mendengar sebelumnya. mungkin karena saya cuma jumatan beberapa kali jadi tidak mengetahui kalau khutbah semacam itu biasa saja. 


Pengalaman saya, khutbah Jum'at di Saudi tidak akan jauh dari masalah TBC (takhayul, Bid’ah dan Khurafat) ditambah lagi dengan pemberantasan praktek perdukunan dan saudara-saudaranya. Itulah makanya kalau jumatan di Mekah dan Medinah, saya lebih sering khusyu tertidur ketimbang dengerin yang khutbah membosankan. Khutbah jum'at di Mekah dan Madinah lebih sering menyorot masalah ritual saja, tapi jarang menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan situasi politik dunia islam saat kini.


Nah, apa isi khutbah yang saya dengar berbeda di Madinah itu? berikut resumenya:


Sejak awal hingga akhir khatib berbicara tentang pembantaian mengerikan ini dan menyerukan kaum muslimin bangkit. Dalam pembukaannya khotib secara dramatis menggambarkan pembantaian di Palestina dan kebrutalan Israel dalam serangan membabibuta selama beberapa hari itu. Khotib juga menekankan tentang pentingnya menghilangkan segala jenis penjajahan di atas dunia, khususnya di Palestina.


Selanjutnya Khotib mengingatkan kaum muslimin untuk lebih merapatkan barisan. “Lupakan perbedaan madzhab”¸ khatib menyerukan. “Galang persatuan kaum muslimin. Saat ini kita lebih memerlukan persatuan untuk melawan Penjajah Israel ketimbang meributkan hal-hal yang furu'iyah” Bagian ini yang saya bilang beda. Sebab secara umum, ulama di sana sangat kaku dalam menyikapi perbedaan. Mereka akan sangat mudah menyerang orang yang berbeda dengan kata-kata mungkar, bid’ah, khurafat dan sebagainya. Untuk urusan perjuangan Islam dan Palestina khususnya, mimbar-mimbar jum’at hampir tidak digunakan secara maksimal. Paling hanya doa seperti qunut nazilah di akhir khutbah.


Pesan penting lainnya lagi, “Jangan sampai darah syuhada Gaza sia-sia, bawa semangat anti penjajahan dan antikemanusiaan dan antizionisme ini ke negara masing-masing. Di tangan kalianlah (jemaah haji) tugas dan amanah ini diberikan sehingga apa yang terjadi di  Palestina dapat diketahui secara jelas”. Nah kan, jelas beda.


Sebagai penutup, khatib mengingatkan akan sabda nabi yang menjelaskan kondisi umat islam di akhir zaman yang seperti buih. Tidak berdaya apa-apa terhadap segala penindasan dan kezaliman. Salah seorang sahabat bertanya “ya Rasul, apakah mereka sedikit?” Rasul berkata, “tidak, mereka sangat banyak. Tapi tidak memiliki RUH” sahabat bertanya lagi “Mengapa demikian?”, “Karena mereka sangat mencintai dunia dan membenci kematian…” jawab Rasulullah.


Sayang sekali, khutbah ini tidak tertangkap dengan baik karena tidak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. sebaiknya khutbah seperti itu diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa sehingga pesannya bisa sampai dengan baik. Harus disadari bahwa yang datang ke sana tidak semua bisa berbahasa arab. jemaah saya mesti nanya, "itu tadi, yang khutbah itu membahas apa?" saya dengan sukarela menjelaskan kepada mereka isi khutbah yang saya dengar. 


Ke depan diMesjidil Haram dan Nabawi harus disediakan monitor-monitor yang mentranslate khutbah-khutbah ke dalam berbagai bahasa. Bisa juga menggunakan dengan radio fm yangmenyediakan semacam audio translate dalam berbagai bahasa sehingga pesan persatuan, kesatuan dan dapat sedemikian cepat diserap jemaah. dan semangat anti penjajahan bisa menyebar dengan cepat.


<object width="420" height="315"><param name="movie" value="//www.youtube.com/v/ZGidgvWKBug?version=3&amp;hl=id_ID"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowscriptaccess" value="always"></param><embed src="//www.youtube.com/v/ZGidgvWKBug?version=3&amp;hl=id_ID" type="application/x-shockwave-flash" width="420" height="315" allowscriptaccess="always" allowfullscreen="true"></embed></object>


20 komentar:

  1. semoga mrk diberi kekuatan..amiinn

    BalasHapus
  2. weleh...weleh...harusnya khatib2 ituw ngomong gitu dong dari duluw....yg revolusioner gitu loh....

    btw kok pas banget ya ama review ku terbaru ttg buku lama kang jalal yak :D mirip yg tentang Haji Bukan Sekedar Zikir, hehe

    BalasHapus
  3. Syukurlah akhirnya mereka menyadari, tinggal sedikit lagi ngerayu rajanya biar sedikit empati sama Gaza. Kang Fajar kalau masih di sana, doakan kami sekeluarga....

    BalasHapus
  4. @nikinput : saya bilang juga beda. yangpertama saya dengar, berkaitan dengan haji. belum saya muat. yah, sekedar catatan kecil selama haji kemarin.
    @sopiazahra : walah, saya baru aja pulang ahad kemarin.

    BalasHapus
  5. nanti saya main ke sana... rame ya.

    BalasHapus
  6. emgain lagi gosip apa tuh kok pakai acara rame segala

    BalasHapus
  7. sama yg ini. "Tidak berdaya apa-apa terhadap segala penindasan dan kezaliman."

    BalasHapus
  8. pantesan teu katingal posting...
    nuju ibadah ka mekah kang fajar teh geuningan...

    Wilujeng kang...!!

    BalasHapus
  9. ya ampun, sayang banget ya kok ga diterjemahin ke bhs2 asing?

    BalasHapus
  10. nah, kemana kalau mau usul mesjidil haram/nabawi dipasangin monitor penerjemah ya?

    BalasHapus

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About