20 Maret 2013

Mendongeng, langkah awal hobi membaca

</a>Waktu yang saya tunggu ketika ngaji adalah waktu mendongeng. dongeng pavorit adalah tentang nasib manusia di hari kiamat. di akhir kisah biasanya ada sebuah senandung yang dihaleuangkeun (disenandungkan).

Lumpat sakabeh jalma...
Muruna ka Nabi Adam
Nabi Adam teh nyarios
Duh karunya teuing, kula oge eukeur susah
Tuh sugan ka Nabi Enuh...



Lumpat sakabeh jalma
Muruna ka Nabi Enuh
....Lumpat sakabeh jalma muru na Ka kang jeng Nabi
Kangjeng Nabi enggal sujud
Gusti Alloh teh ngadawuh
“Pek ku anjeun safaatan” 2x
Cengkat tina sujud
Kangjeng Nabi teras singkil
Ngudag – ngudag seuneu naraka…
Naraka ampun ampunan…2x
Senandung itu bercerita tentang kebingungan ummat manusia di hari penghakiman sampai minta tolong pada para nabi. Akhirnya ummat manusia mendapat syafaat dari Kanjeng Nabi Muhammad Saw.Dongeng-dongeng itu sangat saya gemari sehingga sayapun sangat senang membaca buku-buku cerita dan komik-komik. Apa yang saya dapat dari dongeng-dongeng di pengajian itu? saya jadi ingin membaca berbagai cerita.Beruntung, di SD saya duduk bersama teman yang sangat suka dan punya pada komik-komik Superman, Batman dan komik DC lainnya. hampir tiap bulan dia membawa komik baru yang kami baca secara berjamaah. sering juga bertengkar karena yang satu sudah selesai membaca tapi yang lain belum. komik-komik DC menjadi kesukaan di SD.Untuk kesenangan pada komik juga saya harus berterima kasih kepada Ibu Poerbo (istri dari Prof Poerbo Hadiwijoyo). Di rumahnya di Kidang Pananjung beliau menyediakan rumahnya untuk menjadi perpustakaan kecil bagi kami yang baru suka membaca komik. setiap pekan sekali saya dan teman-teman mendatangi rumahnya untuk meminjam atau mengembalikan komik-komik yang saya pinjam.


Di rumahnya itulah saya berkenalan dengan Hans Christian Andersen, Sapta Siaga, Lima sekawan, komik Tintin, Tangguy and Laverdue, Si Janggut Merah, Storm, Trigan, Deni Manusia ikan dan lain-lain. Sayang komik lokal tidak tersedia di rumah Ibu Poerbo. Komik lokal saya dapatkan dari paman-paman saya kalau mereka menyewa dari tempat penyewaan, termasuk berjilid-jilid  Kho Ping Ho.


Walau tak full langganan, Ibu sempat berlanggganan majalah anak-anak, Bobo. Majalah yang sangat menarik dan betul-betul menarik. masih ingat, saya bela-belain jalan kaki dari terminal dago hingga ciburial hanya karena ingin membaca majalah yang satu ini.


Rupanya, buku cerita, komik dan majalah-majalah anak-anak merupakan jembatan untuk ke bacaan yang lebih serius. Pada saya, kesenangan membaca dipicu oleh dongeng-dongeng di tempat ngaji.


Selamat hari mendongeng sedunia

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih sudah memberikan komentar pada posting ini... sukses selalu

    Blogger news

    Blogroll

    About