Pagi
pagi buta, saya sudah menerobos kabut di Ciburial. Dingin tentunya harus
ditahan. Tujuannya adalah SMA Muthahari tempat start kampanye terbuka. Untung di waktu pagi Bandung belum disergap kemacetan higga perjalanan ke tujuan bisa
ditempuh dengan cepat. Di sana sudah berkumpul para pendukung Ustad Jalaluddin
Rakhmat lengkap dengan atribut. Kira-kira terkumpul 14 mobil. Semuanya penuh
terisi.
Lokasi
kampanye hari itu adalah desa Cipongkor yang masuk wilayah Kabupaten Bandung
Barat. Kami masuk dari arah Rajamandala menuju power house Saguling. Dalam beberapa kesempatan
ke power house Saguling untuk geotrek dan belajar di Ci Tarum Purba, saya berpikir
kalau tempat itu adalah ujung dunia. Maklum lah kita kan kurang pengalaman. He he
he. Ada juga alasan lainnya. Daerah atas power house adalah instalasi penting
yang mengaliri listrik Jabar-Banten dan Bali, maka pastilah instalasi penting
ini akan dilindungi dan disterilkan dari rumah penduduk. Anggapan saya salah (walau tak seluruhnya salah), ternyata eh
ternyata. Di atas itu kampungnya banyak juga men!
Dari
power house Saguling, kami naiiiik terus ke puncak. Meniti jalan sempit
berkelok-kelok. Ada juga jalan menurun. Harus hati-hati karena jalan ke sana amboi
rusak cukup parah. Beberapa kali bagian bawah mobil membentur jalan yang
aspalnya sudah mengelupas di sana-sini. Butuh waktu 2 jam hingga sampai ke
tempat tujuan. Saya sempat takjub juga dengan luasnya wilayah KBB. Geuningan
Cililin teh lega pisan nya (ternyata Cililin itu luas sekali ya), guman
saya.
Setelah
sampai kami berkumpul di lapangan Bropid desa Baranangsiang Cipongkor. Tak ada
yang tahu untaian acaranya seperti apa. Kabar angin sempat saya dengar akan ada
orasi dari tiap calon. Ternyata tak ada. Yang ada hanya orasi dari TB.
Hasanuddin selaku Wakil Ketua Badan Pemenangan
Pemilu (Bapilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Setelah itu maka
konvoi dimulai. Titik awal dari lapangan itu dan titik akhirnya di rumah masing
masing.
Pulangnya
butuh waktu lebih lama lagi. Karena kami harus melewati tempat-tempat yang
padat penduduk dengan jalan yang kecil. Apalagi saat itu kan lagi ramai konvoi
PDI-P. padat dalam arti sebenar-benarnya.
Setelah
melihat peta, ternyata kami mengitari bendungan Saguling. Cipongkor berada di
bagian ujung yang dialiri aliran Saguling. Pantas aja jauh gitu, seperti ada di
ujung dunia. Ada baiknya juga para caleg
kampanye begitu di Dapilnya, supaya mereka mengetahui kondisi lingkungan dan
masyarakatnya.
http://virginialambor.blogspot.com/2014/03/kontes-seo-terbaru-2014.html
BalasHapus